| Perkembangan teknologi semakin maju dan berkembang, selaras dengan gaya hidup manusia yang terus berubah karena adanya perubahan teknologi. Hal ini mendorong banyaknya perusahaan di dunia kuliner untuk terus berinovasi dan berkembang. Salah satu usaha kuliner yang berkembang yakni minuman. Sebanyak 41,7% konsumen di Indonesia mengonsumsi minuman yang tidak beralkohol salah satunya bubble tea. Kenaikan jumlah konsumsi minuman bubble tea setiap tahunnya juga mendorong berkembangnya minuman bubble tea, salah satunya Kokumi. Kokumi sebagai salah satu usaha kuliner yang memperjual-belikan minuman bubble tea, terus berinovasi agar dapat bersaing di pasar. Dari fenomena ini, dilakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi popularitas dan minat beli pada Kokumi. Penelitian menggunakan variabel kualitas produk, kualitas layanan, review online, brand image, dan publisitas sebagai variabel bebas serta popularitas dan minat beli sebagai variabel terikat. Kuesioner disebarkan kepada 196 responden, 150 memenuhi syarat sebagai responden, dan diolah dengan menggunakan Structural Equation Model (SEM) dengan program aplikasi Smart PLS. Hasil penelitian menunjukkan kualitas produk berpengaruh positif terhadap popularitas dan minat beli. Kualitas layanan berpengaruh positif terhadap popularitas namun tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Review online berpengaruh positif terhadap minat beli namun tidak berpengaruh signifikan terhadap popularitas. Brand image tidak berpengaruh signifikan terhadap popularitas dan minat beli. Publisitas berpengaruh positif terhadap popularitas namun tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Popularitas berpengaruh positif terhadap minat beli. |