Kebun ABC adalah salah satu unit kerja milik PT XYZ yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan karet. Dalam proses pengolahan kelapa sawit, salah satu faktor penting adalah sistem transportasi pengangkutan TBS dari afdeling ke PKS. Demi mempertahankan kualitas buah agar menghindari pembentukan asam lemak bebas yang tinggi, perusahaan akan mengusahakan untuk mengangkut sisa dari produksi hari tersebut meskipun muatannya sedikit. Perusahaan belum membuat rencana untuk menentukan rute pengangkutan TBS yang dikhususkan untuk pengangkutan muatan sisa, sehingga jarak yang ditempuh dalam proses ini tidak optimal, yang berpengaruh pada biaya pengangkutan dan rendahnya utilitas kendaraan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rute angkutan tandan buah segar kelapa sawit pada trip terakhir yang optimal dengan membandingkan dua metode, yaitu metode Saving Matrix dan metode Generalized Assignment. Berdasarkan data historis, diperoleh total jarak tempuh selama 1 bulan adalah 1481.90 km dengan biaya sebesar Rp 2,032,325.938. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rute dengan jarak paling minimum diperoleh menggunakan metode Saving Matrix dengan total jarak tempuh 1157.72 km dan biaya sebesar Rp 1,587,726.94. Hasil ini menunjukkan penurunan jarak tempuh sebesar 21.88% dari rute eksisting. |