Peningkatan inklusi keuangan diupayakan pemerintah untuk meningkatkan akses keuangan, ketersediaan dan penggunaan produk dan layanan keuangan serta kualitas produk dan layanan keuangan. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, peningkatan Single Investor Identification (SID) pada tahun 2020 didominasi oleh generasi milenial sebesar 70%. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis peran literasi keuangan, pembayaran digital, gender, pendidikan, dan pengeluaran terhadap perilaku investasi generasi milenial dimediasi inklusi keuangan. Penelitian dilakukan dengan survei menggunakan kuesioner pada 75 responden dengan kriteria yaitu, (1) generasi milenial berusia 22-41 tahun, (2) pernah atau sedang berinvestasi pada saham., dan (3) memiliki akun untuk layanan ataupun produk keuangan (Bank, Koperasi, Pasar Modal, Asuransi, BPR, Perusahaan Sewa Guna/Leasing). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SmartPLS v.3.3.3 dengan metode Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menemukan bahwa digital payment berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku invstasi secara langsung maupun tidak langsung melalui inklusi keuangan. Gender berpengaruh positif secara langsung dan signifikan terhadap perilaku investasi. Selain itu, pendidikan berpengaruh positif secara langsung dan signifikan terhadap inklusi keuangan. Sedangkan literasi keuangan, dan pengeluaran tidak berpengaruh terhadap inklusi keuangan maupun perilaku investasi. Inklusi keuangan berperan sebagai mediasi pada peran digital payment dan pendidikan terhadap perilaku investasi. Namun inklusi keuangan tidak dapat berperan sebagai mediasi pada literasi keuangan, gender, dan pengeluaran. |