Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:37 WIB
Detail
BukuGambaran Penerimaan Diri Perempuan Dewasa Awal yang Bercerai
Bibliografi
Author: Halim, Natasha Astrid ; Dwi, Maria Magdalena Tri Warmiyati (Advisor)
Topik: Penerimaan Diri; Perempuan Dewasa Awal; Bercerai
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2021    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Perempuan dan kehidupannya cenderung diidentikan dengan kehidupan bersama dan di dalam keluarga, menjadi seorang istri dan ibu merupakan peran terpenting dalam kehidupan perempuan. Hal ini menyebabkan perempuan yang melakukan perceraian dapat mengalami berbagai konsekuensi dan risiko yang mengganggu secara emosional. Dampak psikologis, ekonomi, dan juga sosial yang harus dilalui membuat penerimaan diri penting untuk dilakukan perempuan dewasa awal yang bercerai. Penerimaan diri merupakan proses individu untuk berdamai dengan dirinya sendiri dan situasi yang telah terjadi di dalam hidupnya, dengan menerima dan hidup dengan segala karakteristik yang dimiliki termasuk kelemahan dan kekurangan yang ada di dalam diri. Adanya penerimaan diri dapat membuat perempuan memandang diri mereka secara positif dan memiliki semangat untuk menjalani kehidupan mereka ke depannya. Penerimaan diri merupakan salah satu tahap berkesinambungan dalam The Five Stages of Grief milik Kubler-Ross yang terdiri dari penyangkalan, kemarahan, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain fenomenologi. Metode pemilihan partisipan yang digunakan adalah purposeful sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode wawancara terstandar dengan pertanyaan terbuka kepada dua perempuan dewasa awal berusia 29 dan 30 tahun. Data hasil wawancara kemudian divalidasi melalui member checking.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan perempuan dewasa awal yang bercerai dalam penelitian ini telah melakukan penerimaan diri. Partisipan telah berdamai dengan situasi mereka yang sudah bercerai dan dengan diri mereka sendiri. Partisipan bukan hanya menyembuhkan diri tetapi juga melakukan penyesuaian dan pembelajaran untuk dapat sampai di tahap kehidupan mereka sekarang. Selain itu, peneliti melihat adanya peran dari aspek religiusitas terhadap proses penerimaan diri partisipan. Religiusitas yang dimiliki oleh partisipan membuat dirinya lebih mudah untuk menerima diri. Penghayatan keagamaan dan kepercayaan akan Tuhan membuat partisipan memiliki pandangan yang positif terhadap dirinya dan juga perceraian yang telah terjadi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)