Pola komunikasi merupakan sistem atau cara guru dalam menyampaikan pesan, informasi, gagasan dan lain sebagainya kepada siswa baik secara verbal atau nonverbal dan membuat siswa mengerti apa yang disampaikannya. Komponen pola komunikasi meliputi komponen komunikasi sebagai tindakan satu arah, dua arah (interaksi), dan banyak arah (transaksi). Self-esteem merupakan penilaian atau evaluasi seseorang secara positif atau negatif terhadap dirinya. Komponen dari self-esteem meliputi memiliki rasa pertalian, memiliki rasa keunikan, memiliki rasa mampu, dan memiliki rasa keteladanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pola komunikasi guru dengan siswa dan tingkat self-esteem, serta hubungan antara pola komunikasi guru dengan siswa terhadap self-esteem siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif korelasional, dengan pengumpulan data menggunakan skala penilaian untuk mengukur variabel pola komunikasi dan self-esteem. Teknik analisis data menggunakan rumus korelasi Product Moment yang menghasilkan reliabilitas sebesar pola komunikasi sebesar 0,856 dan reliabilitas untuk instrumen self-esteem sebesar 0,795. Hasil yang didapatkan pola komunikasi guru dengan siswa pada tingkat sedang dan self-esteem pada tingkat tinggi dan analisis korelatif menunjukkan adanya korelasi positif antara pola komunikasi guru dengan siswa dan self-esteem sebesar sebesar 0,323 dengan probabilitas kesalahan sebesar 0,042 dan koefisien determinasi 10,4% dengan derajat hubungan korelasi lemah. Berdasarkan hasil korelatif dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pola komunikasi guru dengan siswa dan self-esteem. Saran untuk sekolah dapat meningkatkan terus pola komunikasi guru dengan siswa dan juga memperbanyak kegiatan siswa baik dalam bidang akademis maupun non akademik dan semua siswa dapat berpartisipasi di dalam kegiatan tersebut. |