Latar Belakang: Hiperkolesterolemia dapat diobati dengan obat-obatan kimia. Namun, beberapa obat kimia dapat menyebabkan efek samping. Oleh karena itu, saat ini muncul beberapa pengobatan alternatif yang menggunakan bahan-bahan alami. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan untuk hiperkolesterolemia adalah biji alpukat (Persea Americana). Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental pada tikus Rattus novergicus galur Sprague Dawley. Sampel penelitian dibagi ke dalam dua kelompok besar, di mana setiap kelompok terdiri atas tujuh tikus tinggi kolesterol yang diberi ekstrak biji alpukat yang melalui proses penggerusan dengan variasi waktu, yaitu 15 menit dan 30 menit. Pemberian ekstrak biji alpukat dilakukan selama 14 hari. Hasil: Pada hari ke-14, besar penurunan kadar kolesterol total pada kelompok tikus yang diberikan ekstrak biji alpukat dengan penggerusan selama 15 menit adalah 14.7 ± 4.96 mg/dL, sedangkan kelompok tikus yang diberikan ekstrak biji alpukat dengan penggerusan selama 30 menit mengalami penurunan sebesar 18.6 ± 2.64 mg/dL. Kesimpulan: Ekstrak biji alpukat dengan waktu penggerusan selama 15 menit dan 30 menit memiliki efek penurunan kadar kolesterol total pada tikus. Waktu penggerusan biji alpukat selama 30 menit lebih efektif menurunkan kadar kolesterol dibandingkan dengan waktu penggerusan selama 15 menit dengan perbedaan yang tidak bermakna baik pada hari 7 maupun 14 pemberian ekstrak biji alpukat. |