Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:20 WIB
Detail
BukuGambaran Proses Resiliensi Laki Laki Emerging Adulthood yang Mengalami Kekerasan Emosional dalam Hubungan Pacaran
Bibliografi
Author: Arjadi, Retha (Advisor); ,Gregorius
Topik: resiliensi; kekerasan emosional; laki-laki emerging adulthood
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2021    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Kekerasan emosional merupakan salah satu bentuk kekerasan yang sering dialami oleh laki-laki dalam hubungan pacaran. Perilaku kekerasan ini bersifat nonfisik dan bertujuan untuk mengontrol, mengintimidasi, menghukum, dan mengisolasi korbannya. Laki-laki emerging adulthood yang mengalami kekerasan emosional dalam hubungan dapat mengganggu kesejahteraan mental dan menurunkan fungsi individu untuk menjalankan aktivitas hariannya. Dampak yang cukup serius ini membutuhkan kemampuan adaptasi dan pengelolaan sumber dukungan yang dimiliki untuk kembali menjalani hidupnya. Hal ini disebut sebagai proses resiliensi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran proses resiliensi laki-laki emerging adulthood yang mengalami kekerasan emosional dalam hubungan pacaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan naratif. Proses pengambilan data dilakukan melalui semi-structured interview. Teknik pemilihan partisipan adalah purposive sampling dengan karakteristik penelitian yaitu laki-laki berusia 18-25 tahun, pernah mengalami kekerasan emosional, dan sudah lebih dari 6 bulan keluar dari hubungan tersebut. Partisipan penelitian merupakan tiga laki-laki emerging adulthood yang mengalami kekerasan emosional dalam hubungan pacaran yang pengalaman kekerasan emosionalnya diukur menggunakan alat ukur MMEA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses resiliensi dibutuhkan untuk menghadapi dampak kekerasan emosional seperti menurunnya kesehatan mental, produktivitas, dan gambaran diri partisipan. Karakteristik internal seperti tujuan hidup, spiritualitas, refleksi interpersonal, pengelolaan emosi, dan kemampuan interpersonal berinteraksi secara resiprokal dengan lingkungan di sekitar partisipan. Lingkungan eksternal seperti keluarga, teman, dan pasangan saat ini dapat menjadi faktor protektif maupun faktor risiko bagi partisipan selama proses resiliensi. Melalui proses resiliensi, ketiga partisipan mampu menemukan kebahagiaan, kembali produktif, dan mengembangkan kemampuan interpersonal yang dimiliki setelah mengalami kekerasan emosional dalam hubungan pacaran.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)