Latar Belakang : Kulit merupakan organ tubuh yang paling terlihat dan menentukan sebagian besar penampilan orang. Kelainan atau penyakit kulit yang terlihat dan membekas dapat menyebabkan penolakan interpersonal dan masalah sosial, sekolah, dan seksual. Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang menempati posisi ketiga terbanyak di dunia dengan prevalensi tertinggi pada remaja. Lesi yang terdapat pada wajah dapat menyebabkan dampak yang signifikan dalam kualitas hidup, contohnya dapat meningkatkan rasa tidak percaya diri, malu dan mengisolasi diri dari lingkungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara derajat keparahan akne vulgaris dan kualitas hidup remaja di SMAN 111 Jakarta. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan secara potong lintang terhadap 151 responden. Penilaian derajat keparahan akne vulgaris menggunakan Global Evaluation Acne (GEA), pengukuran kualitas hidup responden menggunakan Dermatology Life Quality Index (DLQI). Analisis data menggunakan uji Sommer’s d dengan SPSS v.25. Hasil : Penelitian ini memiliki 151 responden, mayoritas memiliki wajah bersih dan tidak ada lesi sebanyak 75 orang (49,7%), wajah hampir bersih dan hampir tidak ada lesi sebanyak 22 orang (14,6%), AV ringan sebanyak 37 orang (24,5%), AV sedang 14 orang (9,3%), dan parah 3 orang (2%). Hasil analisis data menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara derajat keparahan akne vulgaris dengan kualitas hidup siswa SMAN 111 Jakarta dengan nilai p adalah 0,002. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat keparahan akne vulgaris dengan kualitas hidup siswa SMAN 111 Jakarta. |