Pendahuluan: Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) diperkirakan akan terus menjadi beban dunia selama beberapa dekade ke depan. Salah satu fenotipenya adalah bronkitis kronis (airway-predominant) dengan penebalan dinding jalur napas pada pemeriksaan CT-scan. Sampai saat ini belum ada kriteria diagnosis untuk menentukan penebalan dinding jalur napas pada pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan rerata ketebalan dinding bronkus pada sopir angkutan kota berdasarkan CT-scan toraks serta hubungannya dengan usia, perilaku merokok, dan durasi kerja.
Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder dari program penapisan yang telah dilakukan terhadap 29 sopir angkutan kota pada tahun 2019. Pengukuran ketebalan dinding bronkus dilakukan secara manual pada jalur napas generasi tiga berdasarkan CT-scan toraks, lalu direrata dan ditentukan derajat ketebalannya.
Hasil: Didapatkan 72,41% responden mengalami penebalan dinding bronkus, seluruhnya termasuk penebalan derajat ringan. Rerata ketebalan dinding bronkus pada sopir angkutan kota adalah 1,1405 ± 0,2779 mm. Tidak ditemukan hubungan bermakna antara ketebalan dinding bronkus dengan usia (p > 0,05), perilaku merokok (p > 0,05), dan durasi kerja (p > 0,05).
Kesimpulan: Terdapat penebalan dinding bronkus pada sopir angkutan kota yang termasuk kategori penebalan ringan. Hubungan antara usia, perilaku merokok, dan durasi kerja dengan ketebalan dinding bronkus tidak bermakna secara statistik. |