Pendahuluan: Penuaan dan kecacatan fisik seringkali dikaitkan dengan hipertensi, obesitas dan kadar gula darah yang merupakan faktor penting dalam perkembangan sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas, hiperglikemia dan hipertensi pada sarkopenia pada lansia di PUSAKA Kalideres Jakarta Barat. Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitik potong lintang yang terdiri dari 107 responden berusia ? 60 tahun di PUSAKA Kalideres Jakarta Barat pada bulan September 2019 hingga November 2019. Variabel dependen yang diteliti adalah sarkopenia, sedangkan variabel independent penelitian adalah obesitas, hiperglikemia dan hipertensi. Kriteria sarcopenia berdasarkan Asian Working Group for Sarcopenia (AWGS) 2019. Dikategorikan obesitas apabila IMT = 25 kg, hiperglikemia apabila kadar gula darah puasa =100 mg/dL, hipertensi apabila tekanan darah =140/90 mmHg. Hasil: Berdasarkan 107 responden sebagian besar berusia ? 65 tahun (62,6%) dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan (70,1%). Hasil penelitian menunjukkan 30 responden (28%) sarkopenia, 51 responden (47,7%) obesitas, 24 responden (22,4%) hiperglikemia, dan 31 responden (29%) hipertensi. Berdasarkan analisis bivariat menunjukkan bahwa usia dan obesitas memiliki hubungan yang bermakna dengan sarkopenia dengan nilai usia p = 0,006 (p> ?) dan obesitas p = 0,022 (p> ?). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa usia dan obesitas berhubungan dengan sarkopenia dengan nilai usia (p = 0,005; OR = 4,734; CI = 1,587 – 14,122 dan obesitas p = 0,015; OR = 0,309; CI = 0,120 – 0,796). Kesimpulan: Usia merupakan salah satu faktor risiko terjadinya sarkopenia pada lansia dan kondisi tidak obesitas mempunyai risiko lebih besar terjadi sarkopenia. |