Pendahuluan: Mahasiswa kedokteran rentan untuk mengalami masalah kesehatan mental terutama pada masa pandemi Covid-19. Dalam pendidikan, banyak stresor yang berpotensi menyebabkan stres pada proses pembelajaran. Tujuan: Mengetahui hubungan domain stresor terhadap stres pada mahasiswa kedokteran preklinik dan klinik FKIK-UAJ pada era pandemi Covid-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang terhadap 796 mahasiswa kedokteran. Alat ukur yang digunakan berupa kuesioner karakteristik responden, kuesioner MSSQ, dan kuesioner DASS-21. Kriteria inklusi adalah mahasiswa preklinik dan klinik FKIK-UAJ dan eksklusi adalah mahasiswa yang menolak berpartisipasi. Analisis data adalah univariat dan uji korelasi Rank Spearman. Hasil: Responden yang mengalami stres 48,7%. Stresor yang menyebabkan stres tingkat berat adalah stresor akademik, belajar-mengajar, dan aktivitas grup. Stresor yang menyebabkan stres tingkat sedang adalah hubungan interpersonal dan intrapersonal, sosial, serta dorongan dan keinginan. Dari keenam domain, stresor yang banyak dijumpai adalah stresor akademik. Stres pada perempuan dan laki-laki (52,8% vs 40,2%). Stres pada mahasiswa preklinik dan klinik (53,0% vs 37,0%). Terdapat korelasi positif yang bermakna antara seluruh domain stresor dengan stres (p <0,01, rs = 0,387 – 0,481). Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara seluruh domain stresor dengan stres pada mahasiswa kedokteran preklinik dan klinik FKIK-UAJ pada era pandemi Covid-19. |