Latar Belakang; Pada penderita talasemia mengalami eritropoesis yang inefektif sehingga menyebabkan gejala yang umumnya lebih berat berupa anemia, hepatosplenomegali dan pertumbuhan yang terhambat. Gangguan pertumbuhan pada penderita talasemia salah satunya disebabkan oleh turunnya nafsu makan akibat adanya anemia, sehingga menyebabkan asupan nutrisi tubuh menjadi tidak adekuat. Pemenuhan kecukupan nutrisi yang tidak seimbang menjadi salah satu faktor yang memengaruhi status gizi pada penderita talasemia.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dimulai pada bulan Februari sampai dengan Oktober 2020 dengan menggunakan data primer dari wawancara offline untuk mendapatkan izin dan pemeriksaan fisik, juga dari prosedur online melalui aplikasi Whatsapp dengan mengirimkan Food Record Questionnaire kepada responden. Data pemeriksaan fisik digunakan untuk memenuhi indeks massa tubuh dan data Z-score untuk melihat kategori status gizi responden. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan program Nutrisurvey 2007 dan SPSS versi 25.0. Data dari kuisioner dihitung menggunakan Nutrisurvey sesuai Angka Kecukupan Gizi. Setelah dihitung, data dianalisis dengan uji eksak Fisher digunakan untuk melihat hubungan antara kecukupan asupan nutrisi terhadap status gizi. Hasil : Responden terbanyak adalah laki-laki (58,33%), berpendidikan terakhir SMP (50%), dan dalam kategori kelompok umur 5-18 tahun (58,33%) dengan rerata umur responden 16,63 tahun. Responden memiliki kelebihan asupan beberapa makronutrien seperti energi / kalori (58,33%), karbohidrat (16,67%), protein (66,67%) dan lemak (100%). Untuk asupan mikronutrien diperoleh hasil berupa asupan beberapa makronutrien yang kurang seperti kalsium, zat besi, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B9, vitamin C, vitamin E (100%), kalium dan vitamin A (91,67%), seng (47,5%), dan vitamin B6 (66,67%). Secara keseluruhan responden (usia di atas dan di bawah 18 tahun) memiliki kategori gizi normal, dengan distribusi gizi normal (66,67%), kurang (16,67%) dan sangat kurang (16,67%).
Kesimpulan : Dari hasil analisis didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi (pvalue=1,00), karbohidrat (pvalue=0,576), protein (pvalue=0,067), kalium (pvalue=1,00), seng (pvalue=1,00), vitamin A(pvalue=1,00), dan vitamin B6 (pvalue=1,00) terhadap status gizi. |