Anda belum login :: 24 Nov 2024 07:46 WIB
Detail
BukuPeranan Rasio Neutrofil terhadap Limfosit, Rasio Monosit terhadap Limfosit, dan Jumlah Relatif Eosinofil pada Pasien Dermatitis Atopik
Bibliografi
Author: Lembar, Stefanus (Advisor); Djuanda, Stephanie Deborah
Topik: rasio neutrofil terhadap limfosit; rasio monosit terhadap limfosit; jumlah relatif eosinofil; dermatitis atopik
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
Abstract
Latar Belakang : Dermatitis Atopik (DA) merupakan inflamasi pada kulit yang ditandai dengan peradangan kronis residif disertai gatal. Mekanisme inflamasi dan banyak reaksi imunitas dalam tubuh terlibat dalam DA. Terdapat beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis DA, di antaranya rasio neutrofil terhadap limfosit (NLR), rasio monosit terhadap limfosit (MLR), dan jumlah relatif eosinofil yang efektif, murah, dan mudah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan NLR, MLR, dan jumlah relatif eosinofil pada DA, serta mengetahui sensitivitas dan spesifisitasnya.

Metode : Penelitian ini dilakukan secara potong lintang dengan menggunakan apusan darah tepi. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 61 pasien DA yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta 61 kontrol sehat. Kemudian data dianalisis dengan uji normalitas Komolgorov-Smirnov dan Saphiro-Wilk dan dilanjutkan dengan uji statistik T tidak berpasangan, Mann-Whitney U dengan SPSS.

Hasil : Hasil analisis data menunjukkan hubungan yang tidak bermakna antara NLR pasien DA dan kontrol sehat, p=0,858. Nilai cut-off NLR tidak dapat ditentukan, AUC 49,1%. Hasil penelitian juga menunjukkan hubungan yang bermakna antara MLR dan jumlah relatif eosinofil pada pasien DA dan kontrol sehat dengan nilai p=0,000 dan p=0,013. Nilai cut-off MLR dan jumlah relatif eosinofil masing-masing < 0,0488 (sensitivitas 70,5%, spesifisitas 72,1%, AUC 75,2%) dan > 2,25 (sensitivitas 70,5%, spesifisitas 77%, AUC 78%)

Kesimpulan : MLR dan jumlah relatif eosinofil dapat diusulkan sebagai alat diagnostik yang membantu dalam penegakkan diagnosis DA, namun NLR tidak dapat dijadikan alat diagnostik dalam penegakkan diagnosis DA.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)