Latar Belakang : Diare merupakan penyebab kematian balita nomor dua di dunia yang masih menjadi masalah pada banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Diare adalah sebuah penyakit multifaktorial, dimana musim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhinya melalui faktor lingkungan. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan musim hujan dengan kejadian diare pada usia 13–24 bulan. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode potong lintang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2020 dengan menggunakan rekam medis periode tahun 2016–2019, yang meliputi tiga siklus musim hujan dan tiga siklus musim kemarau. Sampel penelitian adalah usia 13–24 bulan yang mengalami diare infeksi. Hubungan antara variabel independen dan dependen diuji menggunakan chi-square. Hasil : Dari 286 rekam medis yang digunakan, 83 kasus terjadi sewaktu musim hujan dan 203 kasus terjadi sewaktu musim kemarau (p=0,291). Kejadian diare paling tinggi pada kelompok usia 13–16 bulan dengan jenis kelamin perempuan. Kesimpulan : Jika ditimbang sebagai faktor tunggal, tidak terdapat hubungan bermakna antara musim hujan dengan kejadian diare. |