Latar Belakang: Jumlah kasus infeksi Plasmodium knowlesi di Indonesia terus meningkat, menjadikannya masalah kesehatan baru yang terus diteliti. Data mengenai distribusi kasus malaria knowlesi dan faktor risiko individu dan lingkungan masih sangat terbatas.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor individu dan lingkungan dengan distribusi kasus malaria knowlesi di 7 provinsi Indonesia periode 2012-2019 yang terkonfirmasi dengan PCR.
Metode: Penelitian potong lintang dari data sekunder malaria knowlesi di 7 provinsi di Indonesia 2012-2019. Pengumpulan data menggunakan formulir surveillance pengiriman sampel dari 7 Provinsi. Analisis PCR menggunakan metode Nested PCR, dengan protokol pemeriksaan mengikuti dari laboratorium B. Analisis data menggunakan SPSS 23.0 secara bertahap, analisis univariat lalu analisis bivariat (uji chi-square) dengan 95% Confidence Interval.
Hasil: Total 159 kasus suspek malaria knowlesi, 55 sampel memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi untuk dianalisis. Terkonfirmasi 37 kasus malaria knowlesi. Proporsi jenis kelamin pria tertinggi 56,3% (31/55), kelompok usia terbesar 21-30 tahun 20,0% (11/55), dan pekerjaan berisiko 65,4% (36/55). Proporsi tinggal di dekat hutan atau perkebunan (=500 m) terbanyak 65,4% (36/55), domisili di wilayah endemis rendah malaria 40,0% (22/55), dan memiliki riwayat berdekatan dengan Macaca 63,6% (35/55). Hasil analisis bivariat tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor individu dengan kasus malaria knowlesi (p-value >0,05) dengan rentang nilai OR: 1,24-1,55; serta tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor lingkungan dengan kejadian malaria knowlesi (p-value >0,05) dengan rentang nilai OR: 0,54-1,56).
Kesimpulan: Faktor individu dan lingkungan merupakan faktor risiko, namun secara statistik tidak terdapat signfikansi. |