Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:47 WIB
Detail
BukuGambaran Psychological Well-Being Musisi Perempuan Yang Mengalami Pelecehan Seksual Pada Saat Bermusik
Bibliografi
Author: Suci, Eunike Sri Tyas (Advisor); Amadea, Amanda
Topik: Psychological Well-Being; Pelecehan Seksual; Musisi; Perempuan; Bermusik
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2021    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Pelecehan seksual merupakan perilaku yang memiliki tujuan untuk mengintimidasi, mempermalukan, menyerang, dan merendahkan korban. Pelecehan dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada korban. Korban pelecehan seksual bisa perempuan atau laki-laki walaupun sampai saat ini mayoritas adalah perempuan. Pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja termasuk di ranah musik. Pelecehan yang terjadi dalam ranah musik salah satunya terjadi pada saat bermusik. Pelecehan seksual yang terjadi bisa dilakukan oleh sesama musisi, penikmat musik, bahkan guru musik. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat gambaran psychological well-being musisi yang pernah mendapat pelecehan seksual. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi. Partisipan dalam penelitian ini adalah tiga orang musisi perempuan yang pernah mengalami pelecehan seksual di lokasi bermusik. Ketiga partisipan penelitian berada pada rentang usia 27-40 tahun. Untuk menjaga kredibilitas penelitian dilakukan triangulasi dengan cara bertanya kepada significant others dari partisipan dan melakukan member checking serta observasi kegiatan di media sosial. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan enam dimensi psychological well-being dari Ryff, dengan penyesuaian. Hasil dari penelitian ini menunjukan gambaran psychological well-being tiga partisipan yang ikut dalam penelitian ini. Berdasarkan gambaran yang didapat, ketiga partisipan telah selesai dengan masalah pelecehan seksual yang pernah dialami. Partisipan pertama tidak lagi merasa sebagai korban, partisipan kedua dapat melihat pelecehan yang terjadi sebagai sebuah hal yang lucu, dan partisipan ketiga sudah dapat kembali bermusik bersama bandnya. Saran dari penelitian yang terbatas ini antara lain perlunya sosialisasi pada masyarakat tentang kesetaraan gender dan pelecehan seksual. Kerjasama dari pihak penyelenggara acara untuk menjaga pertunjukan agar terbebas dari pelecehan seksual dengan melakukan kampanye sebelum pertunjukan dimulai. Dapat juga dilakukan psikoedukasi kepada masyarakat dan komunitas-komunitas musik untuk meningkatkan kesadaran akan penghapusan pelecehan seksual di ranah musik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.484375 second(s)