Anda belum login :: 23 Nov 2024 01:02 WIB
Detail
BukuHUBUNGAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA WIRAUSAHA MIKRO DI MASA PANDEMI COVID-19
Bibliografi
Author: Kembaren, Esther Muliana (Advisor); Jenie, Shania Inayah
Topik: psychological capital; psychological well-being; wirausaha; usaha mikro; UMKM
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2021    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext:
Abstract
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak negatif bagi perekonomian negara Indonesia khususnya keberadaan dan kinerja usaha mikro. Wirausaha mikro mengalami berbagai masalah selama masa pandemi COVID-19 meliputi penurunan penghasilan penjualan, keterbatasan sumber daya, dan penundaan operasi bisnis. Tidak hanya itu, pandemi COVID-19 juga berdampak terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan wirausaha. Hambatan dan keterbatasan yang dihadapi mendorong wirausaha mikro untuk memiliki modal psikologis yang baik agar nantinya dapat beradaptasi dan mempertahankan eksistensinya. Psychological capital yang baik juga diasumsikan dapat meningkatkan psychological well-being sehingga dapat membantu wirausaha dalam menghadapi situasi yang tidak pasti khususnya selama masa pandemi COVID-19.
Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan desain korelasional untuk mengetahui hubungan psychological capital dan psychological well-being pada wirausaha mikro di masa pandemi COVID-19. Pengambilan data penelitian menggunakan dua alat ukur yakni Psychological Capital Questionnaire (PCQ) oleh Luthans et al. (2007) dan Ryff’s Psychological Well-Being Scale (RPWB) oleh Ryff (1989), yang disebarkan secara online. Penelitian ini melibatkan 127 wirausaha mikro di wilayah Jabodetabek yang terpilih menggunakan teknik convenience sampling.
Hasil uji korelasi pearson menunjukkan hubungan yang signifikan antara psychological capital dan psychological well-being pada wirausaha mikro. Hubungan tersebut bersifat positif yang berarti semakin tinggi psychological capital maka psychological well-being juga akan semakin tinggi pada wirausaha mikro. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah psychological capital, maka psychological well-being juga akan semakin rendah pada wirausaha mikro. Selain itu, didapatkan bahwa 32% dari psychological well-being dapat dijelaskan melalui hubungannya dengan psychological capital. Berdasarkan hasil penelitian, wirausaha mikro disarankan untuk mengembangkan psychological capital guna meningkatkan psychological well-being khususnya selama masa pandemi COVID-19.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)