Masa pandemi Covid-19 membuat orangtua perlu bekerja dari rumah (WFH). Dalam hal ini orangtua melakukan segmentasi peran, yakni menggabungkan peran pekerjaan dan mengasuh anak di rumah. Selain itu, orangtua juga perlu mendampingi anaknya dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Segmentasi peran memudahkan terjadinya transmisi emosi positif dan negatif dari aspek pekerjaan pada aspek keluarga. Transmisi emosi positif disebut sebagai work-home spillover (WHS) emosi positif, sedangkan transmisi emosi negatif disebut sebagai work-home spillover emosi negatif. Emosi negatif dapat memengaruhi bagaimana orangtua melakukan parenting, yang dapat berujung pada harsh parenting. Harsh parenting merupakan praktik parenting yang memaksa, agresif, dan sangat emosional, sehingga dapat menimbulkan dampak negatif pada anak. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara WHS emosi dan harsh parenting di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional. Responden yang diikutsertakan dalam penelitian ini terdiri dari 49 orangtua yang bekerja dari rumah (WFH), berusia 20 – 59 tahun, dan memiliki anak dari jenjang pendidikan TK – SMA. Sampel dikumpulkan dengan metode convenient dan snowball sampling melalui media online. Data penelitian yang terkumpul dianalisa menggunakan korelasi Spearman-rank. Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara WHS emosi (positif dan negatif) dan harsh parenting. Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi hasil penelitian merupakan usia, ekonomi, dan jenjang pendidikan anak. Namun, faktor tersebut masih perlu diverifikasi pengaruh dan kaitannya pada variabel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bahwa orangtua dapat mempertahankan emosi positif ketika melakukan parenting, sehingga dapat menciptakan interaksi yang positif dan menjauhkan penerapan harsh parenting. |