| Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah strength use dan perceived organizational support for strength use dapat menjadi prediktor work engagement karyawan perusahaan X di Jakarta. Strength merupakan suatu hal yang penting untuk dimanfaatkan oleh seseorang, termasuk karyawan. Saat karyawan menggunakan strength yang dimilikinya selama bekerja, muncul dampak positif dalam berbagai aspek, termasuk work engagement. Work engagement mendorong karyawan untuk lebih fokus, berdedikasi, dan antusias, serta menurunnya intensi turnover. Seorang karyawan tidak akan tergerak untuk menggunakan strength jika tidak yakin bahwa perusahaan mendukungan pemanfaatan strength karyawan tersebut. Maka dari itu, karyawan yang merasa didukung akan semakin sering memanfaatkan strength untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya, yang pada akhirnya memungkinkan munculnya work engagement. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 64 partisipan yang merupakan karyawan perusahaan X di Jakarta dan dikumpulkan dengan teknik convenience sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Strength Use Behavior (SUB), Perceived Organizational Support for Strength Use Scale (POSSUS), dan Utrecht Work Engagement Scale (UWES). Peneliti menggunakan multiple regression sebagai teknik analisis data penelitian. Hasil penelitian membuktikan bahwa strength use dan perceived organizational support for strength use secara bersamaan dapat memprediksi work engagement karyawan perusahaan X di Jakarta. Besarnya kontribusi strength use dan perceived organizational support for strength use dalam memprediksi work engagement adalah 33,3%. Melalui peneltian ini, peneliti berharap pihak perusahaan X di Jakarta atau pembaca dapat memahami bahwa strength use dan perceived organizational support for strength use dapat membatu berkembangnya work engagement karyawan. Penting bagi karyawan untuk mengetahui dan memanfaatkan strength dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula pentingnya dukungan dari pihak perusahaan kepada karyawannya dalam pemanfaatan strength. |