Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran active play yang dilakukan anak usia dini di Jakarta dalam masa pandemi COVID-19. Active play merupakan suatu bentuk gerak tubuh yang dilakukan anak dengan melibatkan energi, dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan dipilih secara bebas. Active play menjadi salah satu bentuk aktivitas fisik yang penting bagi perkembangan anak usia dini karena, memberikan manfaat terhadap aspek fisik, emosional, kognitif, sosial, dan bahasa. Dalam situasi pandemi saat ini, fasilitas bermain anak berkurang. Anak mengalami hambatan dan tidak leluasa untuk melakukan active play karena adanya himbauan untuk berada di rumah saja. Tentunya hal tersebut berdampak pada aktivitas fisik yang dilakukan anak. Kesempatan bermain yang berkurang dapat membuat anak mengalami masalah psikologis dan sosial, serta merasa kesepian dan tidak nyaman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan melibatkan empat significant others dari anak usia dini yang berusia tiga hingga empat tahun. Partisipan penelitian diperoleh melalui teknik typical sampling. Proses pengambilan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur secara online kepada masing-masing partisipan sebanyak dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat anak melakukan active play di masa pandemi dengan melibatkan domain locomotor, object, social, dan pretend. Active play dilakukan dengan menggunakan gerakan otot besar dan/atau otot kecil. Dalam masa pandemi, intensitas anak untuk bermain di luar ruangan cenderung berkurang. Sebagian besar active play dilakukan oleh anak di dalam rumah saja. Hal ini menyebabkan beberapa kali anak menjadi mudah kesal, marah, dan menangis. Meskipun demikian, hal tersebut dapat diatasi melalui adanya lingkungan yang mendukung dan orang tua yang terlibat dalam active play. Sehingga pada akhirnya anak dapat tetap melakukan active play dalam kegiatan sehari-hari di masa pandemi serta memperoleh manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. |