Sampora Urban Farming merupakan salah satu program yang di inisiasi Fakultas Teknik Unika Atma Jaya untuk mengembangkan model pertanian ditengah kawasan perkotaan saat ini. Setelah kurang lebih satu tahun program pengabdian masyarakat ini berlangsung, Sampora Urban Farming telah menjual produknya berlabel Mom’s Farm. Dimana produk tersebut berupa sayuran hidroponik mulai dari bayam, sawi funjen, caisim, kale dan kangkung sebagai produk unggulan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengidentifikasi pola distribusi produk sayuran di dalam Sampora urban farming saat ini, 2) Merancang sistem tracking data mulai dari supplier hingga produsen dengan menggunakan teknologi blockchain. 3) Membuat simulasi proses tracking data produk dari supplier sampai dengan produsen menggunakan teknologi blockchain. Penelitian dilakukan di kampung Nagreg, BSD. Metode kualitatif dilakukan dengan wawancara serta observasi langsung dan metode waterfall digunakan untuk merancang sistem tracking dengan teknologi blockchain. Terdapat 1 saluran distribusi saat ini yang terdiri dari Petani ke Konsumen. Selain itu, didapatkan 2 saluran distribusi sebagai usulan yang memungkinkan digunakan ke depannya yaitu, saluran distribusi I terdiri dari Petani, Pedagang Besar, Pengecer, Konsumen. Saluran distribusi 2 terdiri dari Petani Retailer, Konsumen. Dengan mengatasi masalah kurangnya transparansi di dalam alur supply chain, Teknologi blockchain dapat menjadi solusi. Pada penelitian ini dirancang dan diimplementasikan sebuah sistem tracking pada supplier dan produsen Sampora urban farming dengan teknologi private blockchain secara peer-to-peer menggunakan RFID, Raspberry Pi, Golang dan protokol BitTorrent sebagai infrastukrurnya. Dengan hasil pengujian yang didapatkan, teknologi blockhain dapat mendukung sistem tracking pada supplier dan produsen, sehingga dapat meminimalisir pemalsuan data dan adanya transparansi antar pihak terkait. |