Di tengah dekan menjalani tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin di level menengah, dekan harus memimpin perubahan karena adanya situasi pandemi COVID-19. Dalam memimpin perubahan, dekan menemui hal-hal yang mendukung dan juga hambatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi dekan dalam memimpin perubahan di situasi pandemi COVID-19. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain descriptive phenomenological study, pengumpulan data dengan wawancara semiterstruktur. Informasi didapatkan dari tiga partisipan, yang dipilih berdasarkan metode homogeneous sampling. Analisis dilakukan dengan menggunakan konten analisis sesuai dengan teori Bioekologikal, yaitu individu, mikrosistem, mesosistem, eksosistem, serta makrosistem, yang di dalamnya terdapat kronosistem sebagai pengaruh interaksi individu yang dipengaruhi oleh seiring dengan berjalannya waktu. Hasil dari penelitian didapatkan faktor-faktor pendukung maupun penghambat dalam memimpin perubahan berasal dari aspek individu, mikrosistem, mesosistem, eksosistem, dan makrosistem. Faktor-faktor pendukung dekan dalam memimpin berupa pengalaman masa sekolah dan memimpin sebelumnya, nilai yang dianut, kemampuan yang relevan, hubungan yang baik dengan rekan kerja, kemampuan orang di sekitarnya yang membantu perubahan, hubungan rekan kerja dan mahasiswa yang saling membantu satu sama lain, fasilitas dari universitas dan pemerintah, budaya kekeluargaan, keadaan teknologi yang sudah berkembang, dan keadaan masyarakat yang fleksibel terhadap perubahan. Akan tetapi, dalam membawa perubahan, dekan juga menemui beberapa hambatan. Hambatan tersebut adalah resistensi terhadap perubahan, miskomunikasi, arahan yang kurang jelas dari pemerintah, budaya Indonesia dengan komunikasi tersirat, gaya kepemimpinan, dan juga keadaan sosioekonomi masyarakat yang dapat mempengaruhi keberlangsungan organisasi. Dari hasil temuan tersebut dapat dilihat bahwa adanya perbedaan hasil temuan dengan penelitian sebelumnya mengenai pemimpin dan perubahan. Selain itu, budaya masyarakat Indonesia memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil penelitian, seperti komunikasi nonverbal, budaya “Nrima”, dan budaya kekeluargaan. Budaya tersebut secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dalam dekan membawa perubahan dan juga menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Penelitian ini memiliki batasan partisipan yang terdiri dari jabatan dekan fakultas, berdasarkan homogeneous sampling. |