Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:18 WIB
Detail
BukuStres dan Coping Pada Mahasiswa Batak yang Merantau dari Sumatera dan Berkuliah di UNIKA Atma Jaya BSD
Bibliografi
Author: Suartha, Avioletta Maria Betari ; Alvira, Agatha Stella ; Aknes, Monica ; Rosari, Maria Catalina ; Hestyanti, Yohana Ratrin
Topik: sumber stress; coping stress; mahasiswa rantau; etnis Batak; mahasiswa Unika Atma Jaya
Bahasa: (ID )    
Tahun Terbit: 2021    
Jenis: Naskah Karya Ilmiah (NKI) dengan Registrasi Karya Ilmiah (RKI)
Fulltext:
Abstract
Keinginan mendapatkan perguruan terbaik sering menjadi alasan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia untuk merantau dan pergi jauh dari kampung halamannya, salah satunya mahasiswa yang berasal dari Sumatera dengan etnis Batak. Unika Atma Jaya menjadi salah satu tujuan para perantau. Menjadi mahasiswa rantau tentu banyak masalah yang harus dihadapi dan sangat membutuhkan strategi penyelesaian masalah (coping). Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran sumber tekanan yang dialami mahasiswa rantau dan juga strategi penanganan masalah yang dilakukan oleh para mahasiswa rantau dari Sumatera beretnis Batak. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif jenis deskriptif terhadap lima mahasiswa rantau dari Sumatera beretnis Batak yang menjalani kuliah di Unika Atma Jaya BSD melalui wawancara. Hasil penggalian menunjukkan bahwa kelima mahasiswa laki-laki yang menjadi partisipan penelitian ini memiliki sumber tekanan yang berasal dari diri sendiri antara lain ekspektasi yang tidak sesuai dengan kenyataan, terlalu khawatir, kepribadian yang pendiam dan cenderung menunda belajar, serta cenderung boros. Sumber tekanan yang berasal dari keluarga tidak semua dialami oleh partisipan, namun yang mengalami tekanan dari keluarga seringkali disebabkan adanya tuntutan untuk belajar, nilai bagus, larangan ikut kegiatan, menjadi lebih sulit berkomunikasi, dan merasa rindu dan kehilangan peran orang tua yang selama ini selalu ada untuk mengarahkan dan mendampingi. Sumber stres dari lingkungan sekitar adalah adanya perbedaan cara dan logat dalam berbicara, perbedaan gaya hidup dengan mahasiswa non rantau, dan lokasi kampus yang berjauhan namun banyak kegiatan di dua kampus. Dalam melakukan mekanisme coping, strategi yang paling banyak dilakukan saat menggunakan problem focused coping adalah active coping, planning coping, seeking of instrumental social support sementara dalam menggunakan emotionfocused coping, partisipan cenderung melakukan seeking of emotional social support, positive reinterpretation and growth, acceptance, denial dan turning to religion. Rekomendasi yang dapat diberikan untuk membantu proses adaptasi mahasiswa rantau adalah membentuk wadah atau komunitas mahasiswa rantau yang difasilitasi oleh Universitas sehingga mahasiswa memiliki social support dan dapat belajar dari pengalaman para senior dalam beradaptasi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.1875 second(s)