Tujuan dari studi ini adalah untuk memberikan gambaran tentang pandangan pekerja mengenai kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Gambaran ini didasarkan pada konsep tentang work-life balance yang terdiri dari 4 dimensi yakni work interference with personal life, personal life interference with work life, work enhancement with personal life dan personal life enhance with work life. Konsep tersebut dikembangkan oleh Fisher, Bulger dan Smith. Individu dikatakan seimbang jika dua dimensi pertama skornya rendah dan dua dimensi terakhir skornya tinggi. Dengan kata lain, kehidupan kerja dan pribadi saling meningkatkan dan tidak saling menganggu dalam mencapai tujuan. Keseimbangan juga menggambarkan bahwa individu merasa mampu mengintegrasikan kehidupan kerja dan pribadi dengan konflik minimal. Studi ini dilakukan pada 952 pekerja di DKI Jakarta yang terdiri dari wartawan surat kabar harian, pekerja di radio swasta, pekerja di televisi swasta, pekerja di bank swasta, guru di sekolah swasta dan home based online business entrepreneur. Hasil studi menunjukkan bahwa pekerja di DKI Jakarta umumnya mempersepsikan bahwa mereka belum memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hal ini tergambar dari skor yang rendah pada kedua dimensi yang seharusnya saling meningkatkan. Artinya para pekerja tersebut memandang aspek-aspek dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi masih kurang terintegrasi dengan baik dalam usaha mencapai tujuan hidup. Meskipun demikian, para pekerja ini juga umumnya tidak menganggap pekerjaan dan kehidupan pribadi saling mengganggu. Hanya pada kelompok home based online business entrepreneur yang memandang kehidupan pribadi mengganggu pekerjaan. Sebaliknya pada wartawan surat kabar harian memandang pekerjaan yang mengganggu kehidupan pribadi. |