Anda belum login :: 23 Nov 2024 01:34 WIB
Detail
BukuGambaran Penyesuaian Diri Mahasiswa yang Mengalami Perilaku Agresi Relasional Ketika SMA
Bibliografi
Author: Handayani, Penny (Advisor); Febriana, Clara
Topik: Penyesuaian Diri Mahasiswa; Agresi; Agresi Relasional
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: 2014070036, CLARA FEBRIANA, PENNY HANDAYANI, GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI MAHASISWA YANG MENGALAMI PERILAKU AGRESI RELASIONAL KETIKA SMA, 10 DESEMBER 2020.pdf (357.78KB; 18 download)
Abstract
Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) menghimbau agar sekolah segera membentuk tim pencegahan, tindak kekerasan, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 82 Tahun 2015. Kejadian di atas menjadi salah satu bukti bahwa lingkungan pendidikan tidak sepenuhnya menjamin siswa – siswi dapat belajar dan mengembangkan potensinya dengan perasaan yang nyaman dan aman. Salah satu hal yang membuat siswa tidak aman adalah adanya tindak kekerasan atau perilaku agresi di sekolah. Bentuk perilaku agresi yang sering ditemukan di sekolah biasanya adalah bentuk perilaku agresi secara fisik seperti menendang atau memukul namun seiring berjalannya waktu, terdapat perubahan bentuk agresi dari yang biasanya berbentuk fisik menjadi bentuk agresi yang jauh lebih halus atau bahkan tersembunyi, bentuk agresi tersebut disebut dengan agresi tidak langsung atau biasa disebut dengan perilaku agresi relasional. Contoh perilaku agresi relasional seperti penolakan atau mengasingkan kehadiran seseorang atau kelompok untuk mengikuti aktivitas atau kelompok pertemanan, penyebaran rumor yang sifatnya belum tentu benar mengenai seseorang atau kelompok. Perilaku agresi relasional meninggalkan dampak pada korbannya seperti menurunnya kepercayaan diri, kecemasan, rasa tidak berharga, sulitnya dalam menjalin hubungan pertemanan hingga terganggunya performa akademis. Hidup pun akan terus berlanjut dan tentunya manusia tidak akan terhindar dari namanya perubahan termasuk perubahan pada jenjang pendidikan. Begitu pula dengan remaja korban perilaku agresi relasional yang mungkin mengalami perubahan peralihan dari siswa menjadi mahasiswa. Hal ini mungkin saja terjadi mengingat biasanya seorang siswa akan berniat melanjutkan ke perguruan tinggi setelah lepas dari jenjang Sekolah Menengah Atas. Menghadapi perubahan pada lingkungan baru, seseorang perlu untuk melakukan upaya untuk menyesuaikan diri dimana seseorang yang menyesuaikan diri dapat untuk melihat persepsi secara realistis, dapat mengurangi kecemasan maupun stress, dapat membangun hubungan interpersonal dengan orang lain, dapat mengekspresikan diri dan memiliki citra diri yang positif. Dimana justru korban pengalaman perilaku agresi relasional sulit untuk membangun hubungan dengan orang lain, sering merasakan kecemasan dan mengalami penurunan percaya diri. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melihat bagaimana gambaran penyesuaian diri mahasiswa yang sewaktu SMA mengalami perilaku agresi relasional. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam. Peneliti menggali pertanyaan berdasarkan teori penyesuaian diri milik Haber & Runyon (1984). Hasil dari penelitian ini pun menyimpulkan bahwa ketiga partisipan dapat menyesuaikan diri pada lingkungan baru perkuliahaan dimana salah satu faktor yang mempengaruhi mahasiswa untuk dapat dapat mencapai proses penyesuaian diri tersebut adalah usaha untuk tetap membuka diri, menekan perasaan yang masih terluka akibat dari pengalaman SMA dan aktif dalam mencari pertemanan serta meningkatkan rasa percaya diri yang mereka miliki.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)