Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:30 WIB
Detail
Artikel Analisa Cacat pada Line Pembuatan Componen Member PT.Komatsu Indonesia dengan Metode FMEA  
Oleh: PRIANKA, NEIL AUGUST
Jenis: Article from Proceeding
Dalam koleksi: Prosiding Seminar Nasional Riset & Teknologi Terapan (Ritektra) "Teknologi Terapan dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Industri Nasional", Jakarta 16 - 17 Juni 2010 : Fakultas Teknik Industri, page 333-340.
Topik: Pengendalian Kualitas; Pareto Diagram; Fishbone Diagram; FMEA
Fulltext: TI-40(~1.PDF (178.36KB)
Isi artikelPT. KOMATSU INDONESIA merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi produksi alat-alat berat seperti dump truck, buldozer,forklift, dan lain sebagainya. PT. Komatsu Indonesia sendiri merupakan perusahaan kerja sama antara PT. United Tractors dan Komatsu Asia Pacific Pte Ltd, Japan. Perusahaan ini berfokus untuk memproduksi produk yang dihasilkan bagi konsumennya. Salah satu produk yang menjadi incaran konsumen adalah produk dump truck. Salah satu diantara banyak Line dalam area produksi dump truck yang dimiliki PT. KOMATSU INDONESIA menghasilkan tingkat kecacatan yang cukup tinggi. Lini yang dimaksud adalah Line pembuatan komponen Member. Hal tersebut menyebabkan banyak terjadinya proses rework dan mengakibatkan besarnya kerugian baik dalam hal waktu maupun biaya. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menemukan usulan – usulan perbaikan pada proses yang terjadi dalam line yang bersangkutan guna meminimasi produk reject yang terjadi. Langkah pertama adalah menentukan jenis – jenis reject yang perlu diprioritaskan untuk ditanggulangi menggunakan diagram pareto. Selanjutnya dilakukan identifikasi faktor – faktor penyebab terjadinya cacat menggunakan fishbone diagram. Metode yang digunakan adalah FMEA (failure mode and effects analysis) untuk mengetahui mode kegagalan yang paling kritis utnuk menghasilkan jenis cacat tertentu dan menemukan usulan – usulan perbaikan untuk meminimasi hal tersebut sehingga produk dihasilkan oleh line yang bersangkutan dapat dikurangi atau bahkan dapat dihilangkan rejectnya .Hasil yang didapatkan dari FMEA adalah nilai RPN terbesar, didapatkan untuk mode kegagalan lakban mengkerut saat proses painting yang disebabkan oleh kualitas lakban penutup thread kurang baik. Tindakan yang direkomendasikan adalah mengganti lakban penutup thread yang biasa dipakai dengan jenis lakban lain yang memiliki kualitas yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan kegagalan dapat diminimalkan bahkan dihilangkan, dan proses assembly dapat berjalan dengan lancar.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)