Di Indonesia, lesbian yang merupakan kelompok homoseksual adalah kelompok yang masih dianggap tidak sesuai dengan norma-norma yang diyakini masyarakat heterosexism. Kondisi ini memicu terjadinya sexual stigma, yakni ketidaksetaraan kekuasaan dan status berdasarkan pada seksualitas dan dilihat melalui enacted, felt, dan internalized stigma. Individu lesbian mengalami perkembangan identitas seksual melalui lima tahapan, yaitu pre-coming out, coming out, exploration, first relationships, dan integration yang dalam prosesnya seringkali terhambat oleh sexual stigma. Lesbian femme adalah lesbian yang berperan dan bersikap feminin seringkali diasumsikan sebagai perempuan heteroseksual sehingga mereka mengalami kesulitan dalam memahami ketertarikannya dengan perempuan. Penelitian ini ingin melihat gambaran mengenai proses perkembangan identitas seksual dan sexual stigma berdasarkan pengalaman yang dialami lesbian femme dewasa muda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis melalui wawancara semi terstruktur. Peneliti menggunakan teknik convenience sampling untuk mendapatkan 3 partisipan yang merujuk dirinya sebagai lesbian femme, yaitu Regina dan Vania yang berusia 22 tahun dan Kalista yang berusia 30 tahun. Uji kredibilitas penemuan penelitian dilakukan dengan cara member checking dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan persamaan dan perbedaan tahapan perkembangan identitas seksual dan manifestasi sexual stigma pada partisipan. Perbedaan tahapan perkembangan identitas seksual partisipan tersebut terlihat pada tahap integration. Hal tersebut dipengaruhi adanya pengalaman sexual stigma partisipan. Ketiga partisipan mengalami enacted sexual stigma, Regina dan Vania mengalami felt sexual stigma, dan Vania mengalami internalized sexual stigma. Sexual stigma memberikan dampak negatif kepada partisipan pada tiga aspek, yaitu pada perkembangan identitas seksual, emotional well-being, dan hubungan percintaan. Hasil penelitian ini selanjutnya merekomendasikan pada pentingnya program dukungan bagi lesbian baik dalam setting keluarga, kelompok terkait, maupun komunitas. |