Transplantasi organ merupakan salah satu alternatif pengobatan untuk penyakit yang tergolong parah karena organ yang rusak perlu diganti dengan organ baru. Sayangnya, Indonesia belum memiliki lembaga donasi organ untuk menjembatani pasien donor dengan pendonor organ. Namun terdapat lembaga donasi kornea mata yang memadai walaupun kesadaran masyarakat masih rendah akan hal ini. Sebagai calon tenaga medis, mahasiswa dianggap sebagai salah satu pintu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hal medis, baik pencegahan maupun perawatan penyakit. Persepsi positif serta intensi donasi kornea mata yang pada tenaga medis memiliki pengaruh yang baik bagi masyarakat pula. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang dapat memengaruhi intensi donasi kornea mata di kalangan mahasiswa prodi kedokteran DKI Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasi, data dianalisa menggunakan teknik analisa regresi ganda. Partisipan penelitian terdiri dari 173 orang mahasiswa aktif prodi kedokteran yang tersebar di 9 universitas yang berlokasi di DKI Jakarta. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Model Donasi Organ yang sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan konteks donasi kornea mata. Berdasarkan data yang terkumpul, peneliti memberikan gambaran tingkat intensi donasi kornea mata, melakukan analisa regresi ganda, dan melakukan analisa uji beda menggunakan Mann-Whitney dan uji t. Secara umum, partisipan penelitian memiliki intensi yang cukup tinggi untuk mendonasikan kornea mata. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari sumber informasi, pengetahuan, sikap, altruisme, norma subjektif, dan faktor non-kognitif (medical mistrust, perceived benefit, bodily integrity, ick, jinx) secara bersama-sama terhadap intensi mendonorkan kornea mata di kalangan mahasiswa prodi kedokteran di DKI Jakarta. Namun, hanya faktor sikap dan perceived benefit yang secara individual memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi donasi kornea mata. Partisipan yang memiliki intensi donasi kornea mata tinggi cenderung memiliki lebih banyak sumber informasi, sikap yang lebih positif, dan merasa donasi kornea mata sangat bermanfaat bagi orang lain. Peneliti merekomendasikan adanya penelitian lanjutan pengaruh faktor sosialisasi, sifat donasi organ yang kompleks, dan budaya terhadap intensi donasi kornea mata. |