Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:27 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Gambaran Psychological Well Being pada Wanita Etnis Jawa yang Menikah dengan Pria Etnis Tionghoa
Bibliografi
Author:
Setiadi, Bernadette N.
(Advisor);
Aviana, Gracelyn
Topik:
psychological well-being
;
pernikahan
;
etnis Jawa
;
etnis Tionghoa
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2020
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
2016-070-023, GRACELYN AVIANA, BERNADETTE N. SETIADI, GAMBARAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA WANITA ETNIS JAWA YANG MENIKAH DENGAN PRIA ETNIS TIONGHOA, 10 DESEMBER 2020.pdf
(2.13MB;
57 download
)
Abstract
Etnis Tionghoa merupakan salah satu etnis yang sudah ada dan menjadi bagian dari Indonesia. Perbedaan budaya yang ada di antara etnis Tionghoa dengan pribumi, salah satunya etnis Jawa membuat kedua etnis ini sulit untuk membangun hubungan pernikahan. Dalam pernikahan antara etnis Tionghoa dan etnis Jawa dapat timbul masalah seperti prasangka atau pandangan negatif keluarga besar etnis Tionghoa terhadap etnis Jawa dan juga sebaliknya. Anak laki-laki juga dianggap lebih penting dari perempuan dalam budaya etnis Tionghoa. Perbedaan budaya yang ada di antara suami dan istri selama menjalani kehidupan pernikahan dan tuntutan lebih bagi istri dapat membuat psychological well-being istri terpengaruh.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran psychological well-being wanita etnis Jawa yang menikah dengan pria etnis Tionghoa. Psychological well-being memiliki enam dimensi yaitu, penerimaan diri, hubungan positif dengan orang lain, otonomi, penguasaan lingkungan, tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, bersifat deskriptif dan menggunakan metode survei. Partisipan penelitian berjumlah 76 orang yang didapat melalui convenience sampling. Karakteristik partisipan adalah wanita etnis Jawa yang menikah dengan pria etnis Tionghoa dan berdomisili di Jakarta. Instrumen yang digunakan adalah alat ukur Psychological Well-being Scale milik Ryff yang sudah diadaptasi kedalam bahasa dan budaya Indonesia oleh Engger.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas wanita etnis Jawa yang menikah dengan pria etnis Tionghoa memiliki psychological well-being yang cenderung tinggi yaitu diatas titik tengah skala alat ukur penelitian. Partisipan penelitian ini berusia 19 sampai 59 tahun. Hasil analisis tambahan dengan uji beda menunjukkan bawah secara umum aspek agama dan tempat tinggal memiliki perbedaan yang signifikan. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa persamaan agama memiliki peran penting dalam psychological well-being wanita etnis Jawa yang menikah dengan pria etnis Tionghoa.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)