Detail Gambaran Psychological Well Being pada Penari dengan Disabilitas di Komunitas Nalitari Bibliografi Author: Hidajat, Lidia Laksana (Advisor); Puteri, Regine Larasati Trioni Topik: psychological well-being; penari; penyandang disabilitas; komunitas Nalitari Bahasa: (ID )     Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020     Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis Fulltext: 2015-070-046, Regine Larasati Trioni Puteri, Gambaran Psychological Well Being pada Penari dengan Disabilitas di Komunitas Nalitari, 24 Agustus 2020.pdf (1.01MB; 38 download) Abstract Psychological well-being berdasarkan teori Ryff (2014) merupakan penilaian subjektif seseorang mengenai diri mereka sendiri entah mereka merasa damai dalam hidupnya, merasa nyaman, sehingga akan terkumpul dalam suatu bentuk kebahagiaan bagi individu tersebut. Ryff (2014) mengungkapkan bahwa psychological well-being seseorang dapat dilihat dari keenam dimensi yaitu otonomi (autonomy), penerimaan diri (self-acceptance), penguasaan lingkungan (environmental mastery), tujuan hidup (purpose in life), pertumbuhan pribadi (personal growth), dan hubungan positif dengan orang lain (positive relations with others). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran psychological well-being pada penari disabilitas khususnya di komunitas Nalitari. Sampel penelitian yang diambil oleh peneliti adalah penari disabilitas dari komunitas Nalitari. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif karena peneliti ingin memperoleh gambaran mendalam mengenai fenomena psychological well-being penari disabilitas dalam komunitas serta menggunakan purposive sampling dan quota sampling dalam memilih partisipan. Peneliti melakukan wawancara semi terstruktur dengan kedua partisipan dari komunitas Nalitari dan satu orang dari komunitas Nalitari sebagai triangulasi. Panduan wawancara disusun berdasarkan domain psychological well-being Ryff. Hasil penelitian dianalisis menggunakan metode analisis tematik. i Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan, kedua partisipan memiliki gambaran psychological well-being yang positif. Kedua partisipan memiliki self-acceptance, positive relationship, environmental mastery, personal growth, dan purpose in life yang tinggi sedangkan dimensi autonomy cenderung rendah. Dalam memaknai psychological well-being, kedua partisipan menggunakan behavioral self-perceptions yang berhubungan dengan refleksi masing-masing diri. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi psychological well-being masing-masing partisipan didominasi oleh faktor usia dan dukungan sosial. Opini Anda Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini! Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali

Copyright © 2006, 2007 Unika Atma Jaya, all rights reserved