Sebagai bagian dari tugas perkembangannya, remaja harus membuat dan bertanggungjawab atas keputusannya sendiri. Remaja menggunakan gaya identitas untuk mengeksplorasi alternatif dan menentukan komitmen pada keputusannya. Salah satu keputusan yang harus dibuat remaja adalah menentukan jurusan studi di perguruan tinggi setelah menyelesaikan studi di Sekolah Menengah Atas (SMA). Orang tua memiliki peran untuk membantu remaja membentuk identitasnya yaitu dengan memberikan kesempatan bagi remaja menentukan keputusannya sendiri melalui pengasuhannya. Setiap orang tua memiliki cara pengasuhan yang berbeda sehingga membentuk karakter dan cara pandang yang berbeda pada remaja. Remaja mempersepsikan perilaku orang tua terhadapnya dalam bentuk respon dan penilaian yang berbeda juga. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi dimensi pengasuhan orang tua dan gaya identitas remaja dalam memutuskan jurusan studi di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan skala Children’s Report of Parent Behaviour Inventory (CRPBI) dan Identity Style Inventory (ISI-5) yang telah diadaptasi. CRPBI berisi 24 item yang mengukur tiga persepsi dimensi pengasuhan orang tua. Kuesioner ISI-5 berisi 24 item yang dibagi ke dalam tiga sub skala gaya identitas dan satu sub skala komitmen. Hasil uji coba pada 37 partisipan menunjukkan CRPBI memiliki validitas antara 0,220-0,748 dan reliabilitas sebesar 0,878-0,885. ISI-5 memiliki validitas berkisar antara 0,214- 0,649 dan reliabilitas sebesar 0,827. Partisipan dalam penelitian ini adalah 129 siswa SMA di Jakarta yang berusia 15-18 tahun. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan hanya dukungan ayah dan ibu yang berkorelasi positif signifikan dengan gaya identitas informatif remaja. Artinya, semakin tinggi dukungan ayah dan ibu yang dipersepsikan remaja akan berkontribusi pada meningkatnya kecenderungan remaja menggunakan gaya identitas informatif. Hanya remaja dengan gaya identitas informatif dan normatif yang berkorelasi positif dengan skor komitmen identitas. Bila remaja memiliki kecenderungan tinggi memiliki gaya identitas informatif atau normatif saat memilih jurusan studi perguruan tinggi, maka remaja akan yakin terhadap pilihannya. |