Anda belum login :: 23 Nov 2024 07:30 WIB
Detail
BukuPerbedaan Tingkat Resiliensi Mahasiswa Perantau dan Non Perantau Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta
Bibliografi
Author: Sukmaningrum, Evi (Advisor); Tamara, Caroline
Topik: resiliensi; mahasiswa perantau; mahasiswa non perantau; perubahan tahun pertama; adaptasi mahasiswa
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Caroline Tamara_undergraduate thesis_2020.pdf (1.04MB; 45 download)
Abstract
Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta terdiri dari mahasiswa perantau dan non perantau. Mahasiswa tersebut secara umum akan mengalami perubahan transisi dari SMA ke perguruan tinggi berupa perubahan gaya hidup, sistem pendidikan, pertemanan, dan ekonomi. Akan tetapi mahasiswa perantau memiliki proses yang lebih menantang yaitu juga harus menghadapi perubahan budaya atau norma sosial yang dapat sangat berbeda dengan tempat mereka berasal dan perubahan dukungan sosial dari orangtuanya. Menurut beberapa studi, mahasiswa yang gagal menghadapi perubahan dapat berdampak pada akademik, fisiologis, dan psikis seperti depresi. Untuk mangatasi perubahan tersebut ada satu variabel yang sangat berperan dalam proses adaptasi tersebut yaitu resiliensi. Resiliensi adalah kemampuan individu untuk bangkit kembali ketika dihadapkan dengan situasi yang sulit. Faktor resiliensi terdiri dari faktor internal dan eksternal. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang akan membandingkan tingkat resiliensi antara mahasiswa perantau dan non perantau. Teknik convinience sampling digunakan untuk menjaring 60 mahasiswa tahun pertama 2019, yang dibagi menjadi 30 mahasiswa perantau dan 30 mahasiswa non perantau. Alat ukur Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) digunakan untuk melihat tingkat resiliensi yang terdiri dari 25 item dengan skala Likert. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan resiliensi antara mahasiswa perantau dan non perantau. Mahasiswa perantau memiliki tingkat resiliensi yang lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa non perantau. Saran pada penelitian ini adalah perlu adanya pengembangan program pendampingan khusus untuk mahasiswa perantau Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta agar dapat beradaptasi dengan baik.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.125 second(s)