Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:00 WIB
Detail
BukuGambaran Culture Shock Mahasiswa Indonesia yang Mengikuti Program Pertukaran Pelajar ke Jepang: Suatu Studi Kasus di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Bibliografi
Author: Suryani, Angela Oktavia (Advisor); Monikasari
Topik: Culture Shock; Adaptasi Sosial; Pertukaran Pelajar; Coping
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi - S1 Psikologi     Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: 2013070012, MONIKASARI, ANGELA OKTAVIA SURYANI, GAMBARAN CULTURE SHOCK MAHASISWA INDONESIA YANG MENGIKUTI PROGAM PERTUKARAN PELAJAR KE JEPANG; SUATU STUDI KASUS DI UNIKA ATMA JAYA, 24 AGUSTUS.pdf (3.36MB; 39 download)
Abstract
Internasionalisasi merupakan dampak sekaligus manifestasi dari globalisasi di bidang pendidikan yang dapat membantu masyarakat mempersiapkan diri untuk menjadi pribadi yang memiliki kemampuan bersaing secara global (globally competitive). Program pertukaran pelajar adalah salah satu bentuk internasionalisasi di Perguruan Tinggi. Mahasiswa pertukaran termasuk dalam sojourners, yaitu individu yang melakukan perjalanan budaya dalam jangka waktu tertentu dan berencana untuk kembali ke negara awal. Perjumpaan dengan budaya dan lingkungan yang asing, serta perbedaan-perbedaan yang tercakup dalam dimensi budaya membuat mahasiswa pertukaran memiliki kemungkinan mengalami gegar budaya (culture shock). Individu yang mengalami culture shock akan melewati empat fase hingga mampu mengatasi krisis dan akhirnya bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan. Adaptasi yang berhasil juga mendukung individu untuk dapat mencapai tujuan program yang dibuat oleh institusi. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat gambaran culture shock mahasiswa Univesitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya yang mengikuti program pertukaran pelajar ke Kanda University of International Studies (KUIS) hingga akhirnya bisa beradaptasi. Dinamika culture shock yang dialami meliputi fase honeymoon,fase crisis, fase recovery, dan fase adjustment, serta dampak dan cara coping individu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara sebagai teknik pengambilan data. Jenis wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi-terstruktur dengan panduan wawancara. Analisis yang dilakukan adalah case studies terhadap satu orang subjek yang telah menjalani program pertukaran pelajar selama dua semester. Gejala culture shock yang dialami meliputi reaksi fisik, kebingungan akan bahasa menghindari relasi dengan orang lain, serta subjek membawa isu kondisi medis berupa diabetes dan body image. Coping style yang dilakukan meliputi problem-focused coping, emotion-focused coping, dan dysfunctional coping. Faktor-faktor yang membantu mahasiswa dalam beradaptasi dengan kehidupan di Jepang antara lain peran dari KUIS, dukungan dari teman-teman Jepang dan Indonesia, serta dukungan dari dosen Bahasa Indonesia di KUIS.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)