Anda belum login :: 27 Nov 2024 00:01 WIB
Detail
BukuTINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERLINDUNGAN BENDA BUDAYA PADA KONFLIK BERSENJATA DI SURIAH
Bibliografi
Author: Calvin, Alberto ; Fristikawati, Yanti (Advisor)
Topik: Konvesi Jenewa; Konvesi Den Haag; Benda Budaya; UNESCO
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Hukum UNIKA Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: Calvin Alberto_Undergraduated Theses_2020.docx.pdf (997.37KB; 24 download)
Abstract
Benda Budaya merupakan benda yang mempunyai nilai kebudayaan yang tinggi dan merupakan suatu identitas masyarakat, Namun, di dalam Konflik senjata perlindungan benda budaya merupakan hal yang sangat rumit untuk dilakukan. Konvensi Internasional seperti Konvensi Jenewa, Konvensi Den Haag, dan Konvensi UNESCO telah menerbitkan peraturan internasional mengenai perlindungan benda budaya. Dalam konvensi tersebut, penyerangan terhadap benda budaya dilarang dan sudah merupakan menjadi kebiasaan internasional sehingga perlindungan benda budaya pada masa konflik bersenjata merupakan hal yang harus dilakukan. Dari tahun 2011 hingga tahun 2015, banyak sekali benda budaya di Suriah yang hancur. Benda Budaya tersebut adalah Crec des Chevaliers yang terserang pada tahun 2011, Ancient City of Damascus yang terserang pada tahun 2013, Old City of Aleppo yang terserang pada tahun 2013, Ancient City of Nothern Syria yang terserang pada tahun 2014, Ancient City of Bosra yang terserang pada tahun 2015, dan Palmyra yang juga diserang pada tahun 2015. Hal tersebut disebabkan karena timbul kelompok bersenjata Islamic State yang menduduki dan menguasai daerah di sepanjang Allepo, Surah, dan Iraq Timur. Dengan situasi yang ada maka UNESCO melakukan kerjsama dengan Suriah dengan melakukan konferensi umum ke – 38 yang disebut sebagai Strategy for the Reinforcment of the UNESCO’s Actions for the Protection of Cultutral Pluralism in the Event of Armed Conflict. Pada konferensi tersebut UNESCO mempunyai tujuan untuk tetap bekerjasama dengan Badan Pengamat Warisan dunia di Suriah dan dibantu oleh Uni Eropa yang dibentuk badan khusus dalam menangani warisan budaya di Suriah; berkoordinasi Bersama Internasional Criminal Court (ICC) terhadap kasus konflik senjata yang menyebabkan hancurnya benda budaya seperti tempat beragama, Pendidikan, kesenian , dan monument bersejarah; dan Membentuk UNESCO Observatory of Syrian Cultural Heritage yang merupakan badan organisasi di bawah PBB yang khusus bertanggungjawab menjaga kekayaan warisan benda budaya di Suriah.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)