Perjalanan menjadi seorang biarawati tidaklah mudah mengingat mereka menjalani kehidupan yang khas dengan berpegang kepada kaul religius, menjalankan karya, serta hidup di dalam komunitas, di mana masing-masing memberikan konsekuensi tersendiri. Penemuan makna hidup menjadi suatu hal yang penting bagi biarawati mengingat makna hidup merupakan hal yang dianggap berharga dan dapat menjadi arahan dalam hidup, sehingga biarawati dapat menjalankan kehidupan dan karya mereka dengan sepenuh hati dan bahagia. Namun, proses penemuan makna hidup tidak mudah dan memerlukan tahapan yang panjang yang dialami sejak biarawati memasuki tahap pembentukan di biara. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menggambarkan proses penemuan makna hidup pada biarawati Ursulin yang telah mengucapkan kaul kekal. Metode pengambilan data yang dilakukan menggunakan teknik wawancara kepada empat partisipan biarawati. Peneliti menggunakan skema teori Bastaman untuk menggali proses penemuan makna hidup pada empat biarawati Ursulin yang telah mengucapkan kaul kekal. Proses penemuan makna hidup biarawati yang digali mencakup tahap derita, penghayatan tanpa makna, penemuan makna dan tujuan hidup, realisasi makna, dan hidup bermakna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keempat partisipan telah menemukan makna dan tujuan hidup, serta mampu mencapai tahap kebermaknaan hidup. Makna hidup menjadi suatu hal yang sangat penting dalam prosesnya dan keimanan menjadi suatu faktor yang sangat mendukung keempat partisipan menuju kebermaknaan hidup. Namun, proses penemuan makna hidup tiap partisipan unik dan berbeda. Faktor lain yang juga turut memengaruhi prosesnya adalah refleksi dan pengolahan hati, spiritualitas pendiri, penghayatan kaul, serta dukungan komunitas. |