Deregulasi penerbangan Indonesia pada tahun 2000 menyebabkan banyaknya pesaing bagi Garuda Indonesia, agar Garuda Indonesia mampu mempertahankan pangsa pasarnya salah satunya dengan mempertahankan konsumennya karena konsumen yang loyal tidak mudah berganti merek. Penelitian ini menguji apakah dimensi pada experiential marketing mampu menciptakan customer loyalty maskapai Garuda Indonesia.
Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner secara online dalam bentuk Google Form, jumlah responden sebanyak 256 diambil dengan menggunakan metode convenience sampling. Analisis data dengan menggunakan regresi linear berganda melalui aplikasi SPSS 23.0 . Hasil yang didapatkan dari penelitian menyimpulkan bahwa dimensi pada experiential marketing berupa sense, think, feel, act, dan relate berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty maskapai Garuda Indonesia. |