Di Indonesia, religiusitas berperan penting dan menjadi nilai budaya yang tertanam dalam diri masyarakat. Masyarakat Indonesia melakukan aktivitas beragama bukan hanya semata-mata ketika melakukan ritual untuk ibadah saja, tetapi juga dalam melakukan aktivitas lain seperti pekerjaan. Religiusitas merupakan salah satu faktor yang dapat memprediksi kepuasan kerja. Kebijakan organisasi dalam mengizinkan ekspresi religiusitas di tempat kerja turut berperan sebagai variabel mediator di antara religiusitas terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini berfokus untuk mencari tahu apakah religiusitas dapat memprediksi kepuasan kerja, dan apakah OWARE menjadi variabel mediator antara religiusitas terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian structural equation modelling (SEM). Peneliti menggunakan teknik convenience sampling dengan melibatkan 263 karyawan di Jabodetabek sebagai responden. Peneliti menggunakan tiga alat ukur untuk mengukur variabel, ketiga alat ukur tersebut adalah religiusitas, kepuasan kerja dan OWARE. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas memprediksi kepuasan kerja pada karyawan di Jabodetabek. Selain itu penelitian ini menunjukkan bahwa variabel OWARE bukan variabel mediator religiusitas terhadap kepuasan kerja. Sehingga tidak terdapat indirect effect yang lebih besar antara religiusitas terhadap kepuasan kerja dengan variabel mediator OWARE. Dengan demikian temuan dalam penelitian ini dapat memastikan bahwa religiusitas dapat memprediksi kepuasan kerja meskipun tanpa menggunakan variabel OWARE. Hasil dari penelitian ini dapat menambah pengetahuan para organisasi atau perusahaan tentang bagaimana peran religiusitas terhadap kepuasan kerja pada karyawan. |