Penelitian ini merupakan penelitian awal (preliminary study) yang bertujuan untuk menggali respon psikologis dan perilaku terhadap situasi pandemi Covid-19 di Indonesia. Secara lebih khusus, penelitian ini berasumsi bahwa perubahan situasi dan pola kehidupan akibat pandemi dapat menimbulkan emosi dan pikiran yang negatif pada individu dewasa yang tidak terpapar virus Corona. Sebagai penelitian awal dalam merancang program intervensi, penelitian ini mencoba untuk melihat efektivitas penerapan teknik stabilisasi emosi yang sudah banyak digunakan baik dalam setting praktek Psikologi Klinis maupun penelitian. Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dilakukan terhadap lima orang subyek penelitian, laki-laki dan perempuan, berusia dewasa, dan memiliki pekerjaan tetap. Dengan wawancara mendalam, peneliti menggali latar belakang kehidupan subyek, situasi fisik dan psikologis, dan juga level Subyektif Unit of Disturbance (SUD) dari subyek. Lembar data pribadi dan informed consent diberikan sebagai bagia dari standar baku suatu penelitian ilmiah. Analisis antar subyek dan setiap subyek dilakukan berdasarkan data verbatim dari partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima subyek mengalami simtop emosional, seperti takut, cemas, khawatir, marah, sedih dengan level SUD awal berkisar 5-9. Setelah dilakukannya teknik stabilisasi emosi, rentang SUD menjadi 2-6. Hal ini menujukkan bahwa dalam situasi krisis pandemi, individu dapat dibantu untuk lebih mendapatkan ketenagan diri melalui teknik stabilisasi emosi yang dasar dan sederhana. Meskipun demikian, penelitian lanjut sangat dibutuhkan untuk bisa melihat situasi ini dalam konteks masyarakat Indonesai yang lebih luas. Lebih dari itu, teknik stabilisasi emosi dapat dipertimbangkan untuk menjadi bagian dari rancangan intervesi psikologis setelah dilakukannya penelitian lanjut. |