Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penghitungan indeks stabilitas sistem keuangan atau Aggregate Financial Stability Index (AFSI) serta korelasinya antarnegara ASEAN-6 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam) periode 2005 sampai 2017. Aggregate Financial Stability Index (AFSI) dibangun oleh 4 Sub-Indeks yaitu Financial Development Index (FDI), Financial Vulnerability Index (FVI), Financial Soundness Index (FSI), dan World Economic Climates Index (WECI) yang disusun oleh 20 indikator individu sub-indeks. Metode analisis yang digunakan adalah normalisasi empiris, agregasi data dan penghitungan matriks korelasi menggunakan SPSS 21. Secara keseluruhan selama periode pengamatan, stabilitas sistem keuangan negara ASEAN-6 berada pada kondisi fluktuatif atau tidak stabil. Hasil dari penghitungan indeks stabilitas sIstem keuangan atau Aggregate Financial Stability Index (AFSI) menunjukkan bahwa secara rata-rata selama periode pengamatan, rata-rata nilai AFSI Filipina berada pada posisi tertinggi (paling stabil) sebesar 0.5019, kedua adalah AFSI Malaysia sebesar 0.4956, ketiga adalah rata-rata nilai AFSI Thailand sebesar 0.4927, keempat adalah AFSI Indonesia sebesar 0.4910, kelima adalah AFSI Singapore sebesar 0.4817 dan yang terendah adalah AFSI Vietnam sebesar 0.4713. Aggregate Financial Stability Index (AFSI) dapat menjadi peringatan bagi negara kawasan ASEAN-6 untuk mengantisipasi dan menghindari dampak buruk yang dapat mengganggu kestabilan sistem keuangan jika suatu negara ASEAN-6 yang memiliki korelasi kuat dan signifikan dengan negara ASEAN-6 lainnya mengalami ketidakstabilan sistem keuangan. Misalnya, Indonesia dengan Filipina, Indonesia dengan Thailand, Indonesia dengan Malaysia, dan Malaysia dengan Vietnam. Oleh karena itu, maka pemerintah dan otoritas moneter ASEAN-6 harus mengantisipasinya dan lebih memperhatikan kestabilan sistem keuangan negara. |