Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan gambaran yang diperoleh melalui paparan para ayah tentang keterlibatan mereka dalam pengasuhan anak sejak masa prenatal hingga masa bayi pada dual earner family. Pada keluarga modern masa kini, peningkatan peran perempuan pada sektor ekonomi mendorong semakin banyaknya dual earner family yang bermunculan. Dalam dual earner family, umumnya porsi keterlibatan ayah semakin meningkat karena ayah tidak lagi berfokus pada tugas untuk mencari nafkah saja, namun ayah juga diharapkan turut terlibat untuk membantu istri dalam melakukan berbagai tindakan pengasuhan. Penelitian ini menggunakan teori keterlibatan ayah dari Pleck (2010) yang akan dilihat dari lima aspek yaitu Positive Engagement Activity, Warmth and Responsiveness, Control, Indirect Care, dan Process Responsibility. Kelima aspek tersebut dapat memberikan gambaran keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Penelitian ini menggunakan metode wawancara yang melibatkan dua orang partisipan. Partisipan tersebut adalah seorang ayah bekerja yang memiliki anak dengan rentang usia 0-12 bulan dengan istri yang bekerja. Pada masa prenatal, umumnya keterlibatan ayah lebih dominan pada aspek Process Responsibility misalnya dengan memastikan istri tidak kelelahan selama kehamilan. Ketika anak baru lahir hingga berusia 2 bulan, pada aspek Positive Engagement Activity, ayah banyak melakukan tindakan pengasuhan seperti mengganti popok, memberi susu, dan menggendong anak. Ketika anak berusia 3-5 bulan, aspek yang menonjol adalah aspek Indirect Care, di mana ayah mulai mengenalkan anak pada lingkungan luar. Ketika anak berusia 6-8 bulan, keterlibatan ayah terlihat pada aspek Warmth and Responsiveness di mana ayah menyuapi anak dan mengelapi wajah anak ketika makanannya berantakan. Ketika anak berusia 9-11 bulan, aspek yang paling menonjol adalah Control di mana pengawasan terhadap anak semakin intens karena anak sudah belajar berjalan dan aktif bergerak. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa porsi keterlibatan ayah cenderung meningkat ketika istri mendukung dan memberikan ruang bagi ayah untuk terlibat. Ayah yang memiliki pandangan gender yang egaliter pun cenderung lebih banyak terlibat karena tindakan pengasuhan tidak dilimpahkan hanya pada ibu saja, namun ayah dan ibu sama-sama ikut terlibat dalam tindakan pengasuhan. |