Latar Belakang : Adiksi game online merupakan gangguan dengan perilaku bermain game online yang tidak terkontrol. Dampak negatif yang dapat terjadi akibat bermain game online antara lain prestasi akademik menurun karena motivasi dan konsentrasi belajar yang kurang.
Tujuan : Mengetahui hubungan adiksi game online dengan motivasi belajar pada siswa sekolah menengah pertama di Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Metode : Desain penelitian ini adalah studi potong lintang pada 1.474 siswa SMP Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara. Responden mengisi kuesioner demografi, kuesioner Indonesian Online Game Addiction Questionnaire (IOGAQ), dan kuesioner Motivated Strategies Learning Questionnaire (MSLQ). Analisa data bivariat chi square dan multivariat regresi logistik.
Hasil : Terdapat sebanyak 84,3% responden dengan adiksi game online dan 63,5% responden dengan motivasi belajar sedang. Sebagian besar responden berusia 14 tahun, perempuan, kelas 1 SMP, bermain game selama lebih dari sama dengan 4 hari perminggu, bermain game pada hari sekolah kurang dari sama dengan 4 jam per hari, bermain game pada hari libur lebih dari 4 jam per hari, jenis game simulasi dan menggunakan perangkat portable. Analisa bivariat chi square menunjukkan tidak terdapat hubungan bermakna antara adiksi game online dengan motivasi belajar (p=0,455). Analisa multivariat menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi adiksi game online antara lain, frekuensi bermain game online (4,8 kali), durasi bermain game online pada hari sekolah (4,9 kali) dan hari libur (4,5 kali).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan bermakna antara adiksi game online dengan motivasi belajar. |