Anda belum login :: 22 Nov 2024 19:10 WIB
Detail
BukuGambaran Gender Role Attitude Suami Yang Memiliki Penghasilan Lebih Rendah Dibandingkan Istrinya
Bibliografi
Author: Wibawa, Dhevy Setya (Advisor); Wardoyo, Felisitas Katya
Topik: Gender Role Attitude; Suami Berpenghasilan Lebih Rendah
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: Felisitas Katya Wardoyo Abstract of Undergraduate Theses_2020.pdf (706.78KB; 19 download)
Abstract
Penelitian ini bertujuan menggambarkan gender role attitude pada suami yang memiliki penghasilan lebih rendah dibandingkan istrinya. Dengan semakin banyaknya istri bekerja maka terjadi pergeseran bentuk keluarga tradisional menjadi keluarga non-tradisional. Dengan bergesernya bentuk keluarga ini secara tidak langsung juga terjadi pergeseran peran laki-laki dan perempuan. Suami yang dulu dituntut untuk menjadi pencari nafkah utama sekarang mulai berubah, bahkan membantu mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Adanya perbedaan tugas bagi laki-laki dan perempuan disebut juga sebagai gender role attitude. Secara lebih spesifik, Nye mengemukakan bahwa dalam pernikahan terdapat sembilan peran yang harus dilakukan oleh suami dan istri, antara lain: (1) housekeeper role, (2) provider role, (3) child-care role, (4) child-socialization role, (5) sexual role, (6) kinship role, (7) recreational role, (8) therapeutic role, (9) peran dalam mengambil keputusan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan wawancara semi terstruktur. Pemilihan partisipan menggunakan purposive sampling dengan pendekatan homogenous sampling. Tiga orang partisipan penelitian adalah suami yang memiliki penghasilan lebih rendah dibandingkan pasangannya dan telah menikah dalam kurun waktu satu sampai lima tahun. Hasil penelitian dianalisis menggunakan enam tahap yang dikemukakan oleh Creswell. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun telah terjadi pergeseran peran, istri dari ketiga partisipan tetap memiliki beban yang sama dalam hal kepengurusan rumah tangga dan kepengurusan anak baik dalam hal mengasuh juga dalam sosialisasi anak. Selain itu ketiga partisipan mendapatkan dukungan emosional yang baik dari pasangan dan berlaku pula sebaliknya. Pada saat terjadi perbedaan pendapat, ketiga partisipan memiliki cara masing-masing dalam menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)