Penggunaan media sosial instagram meluas pada dunia pendidikan, khususnya pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hasil penelitian terdahulu menunjukkan, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif, salah satunya berkurangnya waktu belajar, yang sangat mungkin akan berkaitan dengan motivasi belajar. Penelitian ini melihat gambaran intensitas penggunaan media sosial instagram dan motivasi belajar. Motivasi belajar diukur mengacu pada empat aspek karakteristik motivasi belajar, yaitu adanya minat belajar, perhatian terhadap pelajaran, konsentrasi terhadap pelajaran, dan ketekunan dalam belajar. Sedangkan intensitas penggunaaan media sosial instagram diukur dengan melihat aspek frekuensi dan durasi.Jumlah partisipan penelitian ini adalah 134 siswa aktif Sekolah Menengah Pertama (SMP). Partisipan dipilih berdasarkan metode non-probabilitas sampling teknik convenience sampling. Alat ukur motivasi belajar yang terdiri dari 43 pernyataan, sedangkan alat ukur intensitas (frekuensi dan durasi) terdiri dari 3 pertanyaan Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar siswa SMP mengakses media sosial instagram setiap hari dan membuka media sosial instagram lebih dari 3 kali. Sebagian besar siswa SMP mengakses media sosial instagram 3 jam atau lebih. Siswa SMP memiliki tingkat motivasi belajar siswa SMP yang terbanyak berada pada kategorisasi yang tinggi. Analisis tambahan menggunakan uji Mann-Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan intensitas (durasi dan frekuensi) dan motivasi belajar berdasarkan jenis kelamin. Hal tersebut tampaknya baik laki-laki maupun perempuan mengakses media sosial instagram sebagai sarana pembelajaran (misalnya berdiskusi dengan teman melalui fitur direct message instagram, melihat video pembelajaran, upload tugas sekolah, dll). |