Anda belum login :: 27 Nov 2024 03:45 WIB
Detail
BukuPROSES RESILIENSI PADA PEREMPUAN DEWASA MUDA PENYINTAS KEKERASAN EMOSIONAL DALAM PACARAN
Bibliografi
Author: DHEVY SETYA WIBAWA (Advisor); Ghassani, Sonia
Topik: Resiliensi; Kekerasan Emosional; Perempuan Dewasa Muda; Hubungan Berpacaran
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: Sonia Ghassani_Undergraduate Theses_2020.pdf (419.06KB; 70 download)
Abstract
Kekerasan emosional sering tidak disadari oleh seorang individu maupun pasangannya dan menganggap kekerasan emosional sebagai bentuk kasih sayang, sehingga mereka bertahan dalam hubungan tersebut. Kekerasan emosional dalam pacaran sering terjadi pada perempuan dewasa muda dengan rentang usia 18-25 tahun. Dampak dari kekerasan emosional adalah menurunnya self-esteem, isolasi diri, depresi, kecemasan, dan PTSD. Dampak-dampak tersebut dapat mempengaruhi kesejahteraan diri individu yang mengalami kekerasan emosional dalam pacaran. Oleh karena itu dibutuhkan resiliensi yang merupakan serangkaian proses dan kemampuan seseorang untuk dapat beradaptasi dari tantangan kehidupan atau keadaan terpuruk. Penelitian ini ingin mengetahui proses resiliensi pada perempuan penyintas kekerasan emosional dalam pacaran, dengan menggunakan teori resiliensi dari Kumpfer. Peneliti menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai proses resiliensi partisipan. Pemilihan partisipan menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah semi-structured interview yang dilakukan pada tiga orang perempuan dewasa muda dengan rentang usia 18-25 tahun, yang pernah mengalami kekerasan emosional dalam pacaran. Hasil dari penelitian ini adalah ketiga partisipan mampu untuk bangkit dari keterpurukannya, dua partisipan memiliki hasil akhir resilient reintegration yang menunjukkan mereka dapat beradaptasi secara positif dan menjalani hidup dengan lebih baik, sedangkan satu partisipan memiliki hasil akhir homeostatic reintegration yaitu partisipan mampu bangkit namun keadaannya sama seperti sebelum partisipan mengalami tantangan yang ia rasakan. Ketiga partisipan sama-sama menjalani proses resiliensi dan melibatkan faktor karakteristik internal dan faktor lingkungan eksternal. Faktor yang terlihat pada proses resiliensi ketiga partisipan adalah faktor lingkungan eksternal seperti keluarga atau teman.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)