Mahasiswa dalam perjalanan studinya memiliki tuntutan akademik, non-akademik, dan fokus yang harus dikuasai. Proses pemenuhan tuntutan ini yang membutuhkan usaha dan kerja keras serta kemampuan dasar yang memang harus dimilliki oleh mahasiswa dalam membantu memenuhi tugas dan tanggung jawabnya. Kemampuan yang dapat mendukung proses pemenuhan tuntutan tersebut adalah Attachment Style dan Emotional Intelligence. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran dari Attachment Style dan Emotional Intelligence (EI) serta mengetahui hubungan antar kedua variabel tersebut. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya mahasiswa mengalami masalah dalam memahami diri, mengelola emosi, beradaptasi, dan juga berinteraksi sosial hingga hal tersebut dapat berdampak pada aktivitas akademik dan non-akademik mahasiswa. Attachment Style terdiri dari 5 dimensi, yaitu confidence in (self and others), discomfort with closeness, need for approval and confirmation by others, preoccupation with relationships, dan viewing relationships as secondary. Emotional Intelligence memiliki 5 skala dan 15 sub skala Intrapersonal, Interpersonal, Adaptability, Stress Management, dan General Mood. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik sampling Convenience Sampling. Partisipan penelitian ini adalah 101 mahasiswa aktif Unika Atma Jaya (Fakultas Teknobiologi, Pendidikan dan Bahasa, Ekonomi Pembangunan, Ilmu Administrasi Bisnis dan Komunikasi) laki-laki dan perempuan yang berusia 18-25 tahun. Peneliti menggunakan ASQ (Attachment Style Questionnaire) dan EQ-i (Emotional Quotient Inventory) versi Bahasa Indonesia yang telah diadaptasi sebelumnya oleh peneliti lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran attachment style dan level EI mahasiswa laki-laki dan perempuan secara umum tidak jauh berbeda. Secara lebih spesifik, mahasiswa laki-laki dan perempuan memiliki gambaran yang khas. Mahasiswa laki-laki lebih didominasi oleh Relationships as Secondary (R as S) style dan perempuan pada Need for Approval and Confirmation by Others (N for A) style. Analisis korelasional menunjukkan adanya hubungan antara attachment dan EI. Penelitian dengan partisipan yang lebih bervariasi dapat disarankan sebagai penelitian lanjut agar dapat lebih mewakili populasi individu usia emerging adulthood.a |