Ketidakdisiplinan belajar adalah ketidakpatuhan seseorang dalam melakukan aktivitas belajar. Terdapat lima ciri-ciri peserta didik yang tidak disiplin dalam belajar yaitu enggan mengarahkan energinya untuk belajar secara kontinu/rutin, tidak belajar dengan sungguh-sungguh dan membiarkan waktu luang, mengabaikan rambu-rambu yang diberikan guru dalam belajar, menunjukan sikap tidak bersemangat dalam belajar, mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dengan pasif, menunda tugas-tugas yang diberikan guru, melakukan hal-hal yang dilarang oleh guru. Strategi WDEP adalah suatu teknik dengan pendekatan realitas yang digunakan dalam proses konseling kelompok. Strategi WDEP merupakan upaya yang dilakukan peneliti agar konseli mampu menangani hambatan ketidakdisiplinan belajar. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan konseling kelompok dengan strategi WDEP dalam menangani hambatan ketidakdisiplinan belajar peserta didik kelas VIII-B SMP Marie Joseph Jakarta Utara Tahun Ajaran 2019/2020. Subjek penelitian berjumlah empat peserta didik. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-eksperimental dalam bentuk one-shot case study. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara tidak terstruktur, wawancara konseling, dan lembar kerja. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa proses konseling kelompok belum mencapai hasil yang maksimal. Keempat peserta didik belum menampilkan perubahan yang diharapkan. Hal ini ditandai dengan keempat peserta didik belum mampu menerapkan belajar secara kontinu. Saran yang diberikan untuk peserta didik (ED, HSJ, JSS, dan JCCP) peneliti menyarankan kepada seluruh subjek yang telah mengikuti proses konseling kelompok agar bertanggung jawab mengenai tugasnya sebagai peserta didik dan mulai memprioritaskan belajar dibanding bermain handphone/gadget. Saran yang diberikan kepada kepala sekolah adalah bekerja sama dengan guru BK untuk memerhatikan kedisiplinan peserta didik dalam mengumpulkan tugas. Saran yang diberikan kepada guru BK adalah melihat permasalahan yang dialami oleh peserta didik dan memberikan layanan konseling individual/kelompok sesuai dengan kebutuhan. Saran untuk mahasiswa prodi BK adalah memilih layanan konseling dan pendekatan yang sesuai dengan permasalahan yang dialami subjek sehingga permasalahan dapat dituntaskan. |