Emerging adult laki-laki memerlukan dukungan emosional dari orangtua dalam proses eksplorasi yang dilakukan agar dapat meminimalisir membuat keputusan yang kurang tepat, seperti melakukan perilaku berisiko. Penelitian sebelumnya belum menemukan hubungan antara dukungan emosional orangtua dengan perilaku berisiko emerging adult. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah hubungan antara dukungan emosional yang diwujudkan dalam komunikasi suportif orangtua yang dipersepsikan oleh anak dengan perilaku berisiko emerging adult laki-laki. Perilaku berisiko yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup perilaku mengemudi berisiko, perilaku seksual berisiko, dan penggunaan zat berisiko. Partisipan penelitian ini adalah 55 mahasiswa laki-laki berusia 18-25 tahun yang memiliki SIM, akses terhadap kendaraan bermotor jika diperlukan, setidaknya tinggal bersama salah satu orangtua, dan berdomisili di area Jakarta dan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan Skala Komunikasi Suportif Orangtua dan The Reckless Behavior Questionnaire yang telah diadaptasi. Hasil uji korelasi menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi komunikasi suportif orangtua dan perilaku mengemudi berisiko emerging adult laki-laki, serta terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi komunikasi suportif orangtua dengan perilaku seksual berisiko dan penggunaan zat berisiko emerging adult laki-laki. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti menjabarkan beberapa bahan diskusi terkait hal-hal yang terjadi dan mungkin memengaruhi hasil penelitian. Peneliti juga memberikan saran terkait hal yang perlu dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya. |