Anda belum login :: 23 Nov 2024 04:30 WIB
Detail
BukuPenerimaan Diri Tiga Remaja Putra Yang Diasuh Oleh Ibu Sebagai Orangtua Tunggaldi Smp Kristoforus I Jakarta
Bibliografi
Author: Wanei, Geraldine K (Advisor); Mawar, Angela Merici Dahliana Kese
Topik: Remaja; Penerimaan Diri; Orangtu Tunggal
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unika Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2020    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Angela Merici Dahliana Kese Mawar _ Undergraduted These_2020.pdf (3.2MB; 12 download)
Abstract
Remaja pada masa pertumbuhannya memerlukan bimbingan dan pengasuhan dari kedua orangtua, yakni dari ibu dan ayah. Oleh karena itu keluarga merupakan bagian terpenting dalam pertumbuhan dam perkembangan remaja. keluarga inti selalu ditandai dengan adanya ayah, ibu, dan anak. Peran setiap anggota keluarga tidak dapat digantikan satu dengan lainnya. Terdapat pula istilah keluarga tunggal, yakni keluarga yang tediri dari ayah atau ibu dan anak. Penyebab terjadinya orangtua tunggal disebabkan beberapa faktor diantaranya, kematian, perceraian, hamil diluar nikah atau adopsi. Remaja yang tidak siap kehilangan salah satu orangtuanya menjadi pemarah, mudah tersinggung, suka menyendiri, murung dan kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran psikologis mengenai penerimaan diri remaja putra yang diasuh oleh ibu sebagai orangtua tunggal di sekolah SMP St Kristoforus Jakarta secara mendalam. Penelitian ini termasuk dalam penelitian studi kasus. Studi kasus adalah penelitian beberapa orang selama kurun waktu tertentu. Pada kasus pertama, KR dapat dikatakan belum memiliki penerimaan diri yang baik, KR tidak memenuhi semuanya ciri-ciri penerimaan diri yang baik. Powell (1993) merumuskan ciri-ciri orang yang penerimaan dirinya baik dengan ciri-ciri sebagai berikut; orang yang bahagia, mudah bergaul dengan orang lain, selalu terbuka untuk dicintai dan dipuji, mampu menjadi diri yang real, menerima diri apa adanya sekarang ini, dapat tertawa dengan diri sendiri sering dengan mudah, mampu mengenali dan mengurusi kebutuhan-kebutuhan pribadi, mampu menetukan nasibnya sendiri, menjalin hubungan yang baik dengan realitas dan tegas menyatakan keinginannya. Perasaan traumatis yang dialami oleh subjek KR akibat dari perpisahan orangtua membentuk kepribadiannya. KR menjadi lebih murung dan sangat sesitif karena perasaan ditinggalkan oleh sang ayah, dimana sosok sang ayah merupakan sosok yang paling dekat dengan dirinya. Berbeda dengan subjek KR, subjek ED dan CJ menunjukkan penerimaan diri yang baik. Penerimaan diri yang baik antara ED dan CJ menunjukkan kadar presentasi yang berbeda pula. Sifat-sifat yang dimiliki oleh subjek ED dan subjek CJ tak lepas dari pengasuhan ibu. Kohn mengemukakan pola asuh merupakan sikap orangtua dalam berhubungan dengan anaknya. Sikap ini dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain dari cara orangtua memberikan pengaturan kepada anak, cara memberikan hadiah atau hukuman, cara orang tua menunjukkan otoritas dan cara memberikan perhatian, tanggapan terhadap keinginan anak. Orang tua yang dimaksud adalah ibu, menjalin komunikasi yang positif dengan subjek. Hal ini membentuk pribadi anak yang terbuka dan memberikan ruang anak untuk tetap merasakan kehadiran orangtua, sehingga anak tidak kehilangan kasih sayang dari figur ayahnya. Bagi konselor sekolah, diharapakan dapat menjalin kerjasama dengan melakukan tindakan preventif melalui konseling individual, khususnya bagi remaja yang diasuh oleh ibu sebagai single parent agar mampu meningkatkan dan mengarahkan penerimaan diri yang lebih positif. Bagi wali kelas dan pihak sekolah diharapkan membuat pembinaan khusus kepada anak-anak korban perceraian dan menjalin kerjasama dengan para ibu tunggal melalui kegiatan seminar, fokus group diskusi atau semacam aktifitas yang dapat menciptakan motivasi internal mempererat hubungan anak dan orang tua. Bagi program studi bimbingan dan konseling, diharapkan dapat mempersiapkan serta menyediakan tenaga konselor yang berkompeten dalam memberikan layanan konseling keluarga khususnya mengenai dampak pengasuhan orangtua tunggal terhadap penerimaan diri anak.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.328125 second(s)