Latar Belakang: Semakin bertambahnya usia, maka akan terjadi penurunan dalam berbagai aspek kehidupan lansia. Hal ini menyebabkan semakin rentannya lansia terhadap penyakit kronis. Penyakit kronis ini umumnya menyerang bagian mikrovaskular. Hal ini diduga dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi penghidu. Sementara penurunan fungsi penghidu merupakan hal yang umum terjadi pada lansia, akibat proses penuaan. Menurunya kemampuan fungsi penghidu mengganggu kegiatan keseharian lansia. Gangguan fungsi penghidu juga menjadi salah satu tanda-tanda dini terjadinya Alzheimer, yang menyerang otak dan meningkatkan mortalitas. Dengan mencegah gangguan fungsi penghidu diharapkan dapat menurunkan mortalitas dan meningkatkan kemandirian lansia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif analitik dengan metode cross sectional. Responden merupakan lansia yang tinggal di Meruya, Jakarta barat. Variable independen penelitian ini adalah penyakit kronis (DM, hipertensi, dislipidemia, stroke dan penyakit sendi). Variable dependen penelitian ini adalah gangguan fungsi penghidu. Data penelitian ini dianalisis secara univariant dan bivariant menggunakan metode uji kai kuadrat. Pengolahan data penelitian ini menggunakan program SPSS 22.0.
Hasil: Pada penelitian ini mayoritas responden berusia 60-74 Tahun (85,1%). Terdapat (61,4%) responden dengan gangguan fungsi penghidu. Didalamnya terdapat (5,9%) responden dengan DM, (9,9%) responden dengan hipertensi, (34,7%) responden dengan nilai kolesterol total tidak normal, (55,4%) responden dengan nilai LDL tidak normal, (10,9%) responden dengan nilai HDL tidak normal, (15,8%) responden dengan nilai trigliserida tidak normal, (1%) responden menderita stroke, (37,6%) responden menderita penyakit sendi.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara gangguan fungsi penghidu dengan penyakit sendi (p = 0,047), namun tidak terdapat hubungan fungsi penghidu dengan penyakit lain. |