Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:28 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Hubungan Antara Durasi Penggunaan Jejaringan Sosial dan Tingkat Fear of Missing Out Pada Mahasiswa Preklinik Fakultas dan Ilmu Kesehatan Universitas Katolik IndonesiaAtma Jaya Angkatan 2016-2018
Bibliografi
Author:
Agus, Dharmady
(Advisor);
Gustaman, Lenny Ergina
(Examiner);
Setiadi, Felix
Topik:
Fear of Missing Out
;
durasi penggunaan jejaringan sosial
;
mahasiswa pre-klinik
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Program Studi Sarjana Kedokteran - Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unika Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2019
Jenis:
Theses - Karya Tulis Ilmiah Kedokteran (KTI-FK) - Registration of Karya Tulis Ilmiah Kedokteran
Fulltext:
FelixSetiadi_RegKTI_2019.pdf
(484.56KB;
34 download
)
Abstract
Latar Belakang: Fear of Missing Out atau FoMO adalah gangguan cemas ketika seseorang merasa takut dirinya tertinggal akan pengalaman baru yang dialami orang lain. Hal ini ditandai dengan keinginan untuk terus terhubung dengan apa yang orang lain lakukan. Salah satu penyebab dari Fear of Missing Out adalah meningkatnya durasi penggunaan jejaringan sosial. Jejaringan sosial digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan telah mendunia. Seseorang biasanya menghabiskan 135 menit perharinya di jejaringan sosial. Hal ini menyebabkan meningkatnya kemungkinan seseorang untuk mengalami Fear of Missing Out. Fear of Missing Out saat ini terjadi pada semua usia, namun lebih sering ditemukan pada usia remaja dan dewasa muda karena individu tersebut lebih mudah beradaptasi dengan teknologi dan kurangnya regulasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat Fear of Missing Out dan durasi penggunaan jejaringan sosial pada usia remaja dan dewasa muda khususnya pada mahasiswa preklinik di FKIK UNIKA Atma Jaya.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan studi cross sectional yang melibatkan 150 responden yang berasal dari mahasiwa kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta angkatan 2016, 2017 dan 2018 yang dipilih secara stratified random sampling. Pengukuran tingkat Fear of Missing Out menggunakan kuesioner Fear of Missing Out scale (FoMOs) dan durasi penggunaan jejaringan sosial dengan SONTUS. Kemudian data dianalisa menggunakan program komputer.
Hasil: Mayoritas responden adalah perempuan (n = 98), responden memiliki rerata usia 18-21 tahun. Prevalensi tingkat Fear of Missing Out yang tinggi pada mahasiswa sebesar 35 mahasiswa (23,3%) dan mayoritas responden yang memiliki tingkat Fear of Missing Out yang tinggi adalah responden wanita (n = 21), serta responden wanita memiliki durasi penggunaan jejaringan sosial yang tinggi (n = 52). Didapatkan hubungan yang bermakna antara tingkat Fear of Missing Out dan durasi penggunaan jejaringan sosial (p = 0,034).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat Fear of Missing Out dengan durasi penggunaan jejaringan sosial dan mahasiswa dengan durasi penggunaan jejaringan sosial yang tinggi memiliki risiko 2.257 kali lebih tinggi untuk mengalami tingkat Fear of Missing Out yang tinggi dibandingkan dengan mahasiswa dengan durasi penggunaan jejaringan sosial yang rendah.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)